Bolatimes.com - Premier League musim 2022-2023 gemar memakan korban para pelatih yang dipecat setelah rentetan performa buruk, setidaknya 8 pelatih sudah merasakan pahitnya dipecat.
Delapan pelatih sudah menjadi korban ganasnya Premier League meski kompetisi kasta teratas Liga Inggris ini baru memasuki setengah musim.
Bukan nama sembarangan, sederet pelatih yang dipecat merupakan tokoh-tokoh kondang yang sudah malang melintang di sepak bola Eropa.
Tentu kabar pemecatan mereka termasuk mengejutkan, terlebih beberapa tim termasuk langganan juara di kompetisi dalam negeri.
Lantas siapa saja pelatih yang jadi korban pemecatan itu? berikut ini di antaranya sederet nama kondang yang dibuat sakit hati Premier League.
1. Scott Parker
Nama pertama yang merasakan getirnya pemecatan di Premier League musim ini adalah Scott Parker, padahal sebelumnya sosoknya berhasil membawa Bournemouth promosi.
Namun tiga kekalahan beruntun di awal musim termasuk saat dibantai Liverpool dengan skor 0-9 membuat posisi Parker akhirnya tergusur.
Tepat pada Agustus 2022, eks pemain Tottenham Hotspur itu resmi meninggalkan jabatan sebagai manajer Bournemouth.
Pelatih Jerman sempat menggebrak bersama Chelsea, bahkan digadang-gadang sebagai calon juara Premier League musim 2022-2023.
Akan tetapi rentetan hasil buruk membuat posisi Tuchel tergantikan, padahal sebelumnya memberi gelar Piala Dunia Antarklub dan Piala Super Eropa.
Tepat pada September 2022, Tuchel pergi dari Stamford Bridge usai dipecat Chelsea dan tongkat komando pun dibawa Graham Potter.
3. Bruno Lage
Kehadiran Bruno Lage di Wolves sebenarnya untuk menggantikan Nuno Espirito Santo, namun performa tak kunjung membaik meski di posisi aman tak membuat tempatnya juga aman.
Hingga pada musim 2022-2023, Wolves bahkan sempat tercecer di posisi ke-18 hingga membuat manajemen memutus kontrak Lage pada Oktober 2022.
Kehadiran Gerrard di Aston Villa sempat memberi kesan positif berbekal catatan mentereng di Liga Skotlandia bersama Rangers.
Sayangnya hal itu tak terbawa ke Premier League, di musim pertamanya berjalan lancar meski Aston Villa tercecer di peringkat ke-14.
Namun hingga pekan ke-12 musim 2022-2023 barulah Gerrard gelagapan, sederet torehan buruk membuat eks kapten Liverpool dipecat pada Oktober 2022.
5. Raplh Hasenhuttl
Melatih Southampton sejak 2018, di tangan Ralph tim ini menjelma sebagai kuda hitam yang siap menjengkalkan tim besar.
Namun penurunan performa terlihat pada musim 2022-2023, hanya mampu mengumpulkan 12 poin dari 14 laga hingga pada November 2022 pemecatan jadi solusi terakhir.
6. Frank Lampard
Pergi dari Chelsea tak membuat Lampard menjadi lebih baik, nasib sial mengikutinya sampai ke klub Kota Pelabuhan, Everton.
Sempat membawa tim ini keluar dari zona degradasi setelah hanya mengoleksi 39 poin dari 38 laga, Lampard akhirnya dipecat pada pertengahan musim 2022-2023.
Tepatnya pada Januari 2023, rentetan hasil buruk jadi alasannya dan manajemen tidak mau mengambil risiko lebih jauh dari itu.
7. Jesse Marsch
Ditunjuk pada Februari 2022 sebagai manajer Leeds United dan menandatangi kontrak selama tiga tahun di Elland Road.
Sempat membuat Leeds United terhindar dari degradasi pada musim 2021-2022, keberuntungan pria Amerika tak berlanjut di musim berikutnya.
Hingga pekan ke-20 musim 2022-2023, Leeds hanya mampu mengoleksi empat kemenangan hingga berujung pemecatan pada 6 Februari 2023.
8. Nathan Jones
Jones menjadi manajer kedelapan yang dipecat dari klubnya di Premier League musim 2022-2023, ditunjuk sebagai pengganti Ralph Hassenhuttl.
Hanya tiga bulan setelah penunjukkannya itu, Nathan dipecat Southampton pada 12 Februari 2023, selama itu Nathan hanya memberi 1 kemenangan dari 9 laga.