Bolatimes.com - Pihak Liga Inggris atau Premier League resmi mendakwa Manchester City karena telah melanggar sejumlah aturan Financial Fair Play (FFP). Mereka bahkan sudah melakukan penyelidikan selama empat tahun/
Manchester City didakwa atas dugaan pelanggaran aturan FFP yang terjadi antara 2009 dan 2018. Operator liga tertinggi Inggris itu juga menyebut The Citizens tidak bekerja sama sejak penyelidikan yang dimulai pada Desember 2018.
"Sesuai dengan Peraturan Liga Premier pasal 82 no.1, Liga Premier Inggris menegaskan bahwa hari ini telah merujuk sejumlah dugaan pelanggaran peraturan oleh Manchester City Football Club (Klub)," demikian pernyataan Premier League di situs resmi mereka.
Baca Juga: Sudah sampai Bogor, Hansamu Yama Kecewa Laga Persija Jakarta vs Persita Tangerang Ditunda
Pihak Premier League bahkan bakal membentuk sebuah komisi independen untuk memproses pelanggaran tersebut.
"Anggota Komisi akan ditunjuk oleh Ketua Independen Panel Yudisial Liga Premier Inggris. Proses di hadapan Komisi akan dirahasiakan dan disidangkan secara pribadi," lanjut pernyataan tersebut.
Musim lalu, Manchester City memenangkan gelar Liga Inggris keenam sejak pengambilalihan tahun 2008 oleh Abu Dhabi United Group.
Baca Juga: Duel Kontra Persita Tangerang Ditunda, Persija Jakarta Langsung Alihan Fokus Lawan Arema FC
Manchester City diduga tidak memberikan laporan keuangan yang tidak jujur terkait pendapatan, biaya operasional dan kesepakatan sponsor. Mereka juga remunerasi kontrak sejumlah pelatih dan pemain di periode 2009-10 hingga 2015-16.
Selain itu, Manchester City juga dituduh melanggar aturan UEFA, termasuk Financial Fair Play (FFP) dari 2013-14 hingga 2017-18.
Manchester City terancam hukuman berat bila terbukti bersalah atas tuduhan dari Liga Inggris. Sejumlah media Inggris mengatakan bisa mendapatkan pengurangan poin cukup besar yang akan memupuskan peluang mereka menjadi juara liga musim ini.
Baca Juga: Adaptasi di Belgia, Marselino Ferdinan Keluhkan Hal Ini usai Gabung KMSK Deinze
Sebelumnya, Manchester City pernah mendapatkan hukuman oleh UEFA karena melakukan pelanggaran serius terhadap peraturan FFP antara tahun 2012 dan 2016.
Manchester City bahkan sempat dilarang mengikuti Liga Champions atau kompetisi Eropa sebelum hukuman itu dibatalkan oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) akhir tahun 2020.