Bolatimes.com - Kemenangan Maroko 2-0 atas Belgia di matchday 2 Grup F, Piala Dunia 2022, Minggu (27/11/2022), dihiasi momen menyentuh. Bek Timnas Maroko, Achraf Hakimi memberikan kecupan hangat kepada ibundanya seusai laga berakhir.
Hal itu diabadikan oleh jurnalis fotografer dan momen menyentuh itu juga dibagikan Achraf Hakimi sendiri di akun Instagramnya, @achrafhakimi.
Dalam unggahan itu, Hakimi mendapat kecupan dari ibundanya di pipi, Pemain Paris Saint-Germain (PSG) itu pun membalasnya dengan memberikan kecupan ke kening ibunya, Saida Mouh.
Baca Juga: Negaranya Dicoret dari Piala Dunia 2022, Suporter Rusia Pindah Haluan Dukung Serbia
"I Love u Mom," tulis captionnya dalam bahasa Arab yang diterjemahkan ke Inggris.
Achraf Hakimi, satu dari sekian pemain sepak bola yang cukup beruntung mendapat restu langsung dari ibunya untuk meraih mimpi dia. Saida Mouh, ibundanya bukan orang terkenal dan hanya dari keluarga miskin.
Namun bukan menjadi penghalang bagi Saida Mouh untuk membesarkan pemain 24 tahun ini. Segala hal dilakukan untuk bisa membiayai anak-anaknya, walaupun dari seorang Asisten Rumah Tangga (ART).
Baca Juga: Utusan PSSI Jelaskan Alasan Banyak Pemain Keturunan Tak Kunjung Dipanggil ke Timnas Indonesia U-20
Melansir dari depor.com, Senin (28/11/20222), Hakimi menyebutkan bahwa keluarganya berjuang dari sejak dia kecil. Ibundanya merupakan ART yang berusaha untuk bisa menyekolahkan kakak dan dirinya.
"Ibuku hanya seorang pembersih rumah (ART). Sementara ayahku adalah salesman keliling," terang Hakimi.
Menelisik lebih jauh sosok Saida Mouh, perempuan ini merupakan asli Maroko. Saida Mouh bertemu dengan Hassan Hakimi dan memutuskan menikah.
Baca Juga: Jelang Lawan Uruguay, Cristiano Ronaldo Traktir Makan Pemain Timnas Portugal di Restoran Mewah
Dari hasil pernikahan itu, lahir Nabil dan Achraf Hakimi dan seorang perempuan bernama Quidad Hakimi. Tinggal di Maroko, ternyata tak memberikan pemasukan yang cukup untuk lima orang tersebut.
Hassan memutuskan membawa 3 anak dan istrinya ke Spanyol untuk membenahi ekonomi mereka. Namun hal itu tak kunjung mendapatkan hasil yang diinginkan.
Saida Mouh memilih untuk menjadi ART sembari membantu perekonomian suaminya yang masih menjadi sales keliling di Spanyol.
Meski banting tulang untuk mendapat penghasilan, Saida Mouh tak mau mengurangi kasih sayangnya kepada tiga anaknya termasuk Achraf Hakimi.
Hakimi juga menceritakan kondisi keluarganya yang terpuruk saat itu. Dari kasih sayang yang diberikan dua orang tuanya, Hakimi memiliki cita-cita untuk mengubah kondisi keluarganya.
Hal itu perlahan terwujud ketika Hakimi memutuskan berkarier di sepak bola. Ia juga tak pernah lupa untuk menghabiskan waktu dengan keluarga. Ia juga tak lupa untuk meminta doa dari ibundanya saat bertanding.
Berbeda dari orang tua kebanyakan, Saida Mouh tak meminta lebih dari hasil yang dilakukan oleh anak-anak mereka. Di mana Hakimi bermain untuk klub raksasa Prancis, PSG.
Saida Mouh memilih menjadi wanita sederhana tanpa bergelimang harta. Doa dan kasih sayangnya diprioritaskan untuk tiga anak dia yang saat ini membantu mengubah nasib dan ekonomi keluarga.