Bolatimes.com - Piala Dunia 2022 Qatar dibilang terlalu sepi dan tidak memiliki hype seperti edisi sebelumnya, meskipun jika dilihat secara materi gelaran ini punya banyak sponsor besar.
Sponsor sudah menjadi bagian dari Piala Dunia sejak edisi 1982, sebagai cara memberi keuntungan dari dua pihak yang bekerja sama.
Di Piala Dunia 1982, Coca-cola tercatat sebagai sponsor pertama untuk turnamen sepak bola dunia empat tahunan ini.
Baca Juga: Gantikan Ratu Tisha, Adik Ipar Iwan Bule Resmi Terpilih Jadi Wakil Presiden AFF Periode 2022-2026
Bisa dibilang produk minuman berkarbornasi asal Amerika Serikat ini menjadi penyokong gelaran Piala Dunia terlama sepanjang sejarah.
Bahkan hingga saat ini Coca-cola masih menjadi sponsor utama Piala Dunia, selain beberapa lainnya pada edisi 2022 di Qatar.
Lantas perusahaan apa saja yang menjadi sponsor Piala Dunia 2022 Qatar? berikut ini di antaranya.
Baca Juga: Jadwal Padat KV Mechelen Bikin Sandy Walsh Ragu Debut di Piala AFF 2022
1. Vivo
Produsen piranti asal Dongguan, Guangdong, China yang baru berdiri pada 2009, Vivo merambah ke dunia perangkat ponsel pintar.
Dipimpin oleh Shen Wei, anak perusahaan BBK Electronics ini sebelumnya sudah menjadi sponsor gelaran Piala Dunia 2018 dan kini menjadi kali keduanya.
2. Hisense
Produsen radio yang berbasis di Qingdao, Shandong, China dengan kekuatan finansial yang cukup disegani di kawasannya.
Bahkan pada 2015, Hisense berhasil memberi Sharp di Amerika dan didapuk sebagai merek teve nomor empat dunia yang sudah 13 tahun merajai China.
Baca Juga: Ditahan Imbang JDT, Pelatih Persis Solo Puji Dua Pemain Ini
3. Mengniu Dairy
Perusahaan yang bergerak di bidang produksi es krim dan olahan susu dari China yang berpusat di Honhot, Mongolia, berdiri sudah sejak 1995.
Di tahun 2015, perusahaan ini sukses mengoperasikan 33 cabang dengan total produksi tahunan mencapai 8,68 juta ton.
4. Crypto.com
Perusahaan ini berbasis di Singapura, namun awalnya berdiri di Hong Kong oleh Bobby Bao, Gary Or, Kris Marszalek dan Rafael Melo dengan nama sebelumnya Monaco di tahun 2016.
Pergantian nama terjadi pada 2018, usai pembelian domain oleh peneliti kriptografi dan Matt Blaze senilai 5-10 juta dolar AS hingga kini memperkerjakan 4 ribu karyawan dan 50 juta pelanggan.
5. Byju's
Didirikan pada 2011 oleh Byju Raveendran dan Divya Gokulnath, merupakan salah satu perusahaan teknologi multinasional terbesar di India.
Berbasis di Bangalore, memasarkan produk BYJU'S berupa aplikasi yang menjakau wilayah operasi di seluruh dunia, di tahun 2022 untung sebesar 390 juta dolar.
6. Anheuser-Busch InBev
Didirikan sejak 2008, perusahaan ini bergerak di bidang barang konsumsi dengan air minum sebagai komoditi utamanya.
Sebanyak 140 pabrik sudah berdiri di 10 pasar utama dunia, termasuk Amerika Serikat dan Brasil dengan penjualan senilai 43,2 miliar dolar AS.
7. Mc Donald's
Didirikan sejak 1940, restoran yang mulanya dioperasikan oleh Richard dan Maurice McDonald sebagai warung hamburger yang kemudian diambil alih pengusaha Ray Kroc.
Menjadi restoran terbesar di dunia yang melayani lebih dari 69 juita pelanggan setiap harinya di lebih dari 100 negara pada 2018.