Bolatimes.com - FIFA telah merilis video perkenalan Piala Dunia 2022 di kanal YouTube FIFA dengan judul 'The Official FIFA World Cup Qatar 2022™ Theme' pada empat pekan lalu. Bukan apresias yang diterima, malah justru hujatan datang dari netizen.
Dalam video yang kental dengan visual efek tersebut, diperlihatkan anak-anak berbaju muslim lengkap dengan peci bermain sepak bola. Lalu, logo Piala Dunia 2022 yang berwarna putih berubah jadi kain panjang dan terbang ke angkasa.
Kain putih bermotif itu terbang melewati stadion-stadion yang akan digunakan sebagai venue pertandingan Piala Dunia 2022, sebelum melingkar di trofi Jules Rimet.
Baca Juga: Janji Adik Ipar Iwan Bule usai Resmi Terpilih Jadi Wapres AFF
Video tersebut turut diiringi oleh musik khas Timur Tengah yang membuat suasana Qatar selaku tuan rumah Piala Dunia 2022 begitu terasa.
Namun, tak semua orang menyambut positif video intro Piala Dunia 2022. Banyak juga yang melontarkan candaan terkait hal itu.
Salah satunya dilakukan akun Twitter Rubber Game Indonesia, @rubbergameid, Senin (14/11/2022). Mereka menyebut video intro itu lebih mirip iklan sarung alih-alih pembuka untuk PIala Dunia 2022.
Baca Juga: Gantikan Ratu Tisha, Adik Ipar Iwan Bule Resmi Terpilih Jadi Wakil Presiden AFF Periode 2022-2026
Lucunya, dalam unggahannya, akun tersebut membagikan video intro Piala Dunia 2022 dengan musik yang sudah diubah menjadi lantunan lagu sebuah iklan sarung di Tanah Air.
"Memang benar, cocoknya jadi iklan sarung saja. Wadimor~" tulis @rubbergameid.
Piala Dunia 2022 Qatar akan berlangsung pada 20 November hingga 18 Desember mendatang. Sebanyak 32 negara berpartisipasi dalam event sepak bola paling akbar di dunia tersebut.
Baca Juga: Jadwal Padat KV Mechelen Bikin Sandy Walsh Ragu Debut di Piala AFF 2022
Berbeda dengan edisi Piala Dunia sebelumnya, Qatar 2022 menjadi yang pertama berlangsung di musim dingin alih-alih ketika kompetisi klub sepak bola dunia telah berakhir pada Juni atau Juli.
Pergeseran jadwal Piala Dunia 2022 dilakukan salah satunya untuk menghindari sengatan panas. Bulan Juni atau Juli dirasa tidak ideal bagi Qatar yang berada di Timur Tengah untuk menyelenggarakan event olahraga besar-besaran tersebut.