Bolatimes.com - Mengupas kisah di balik bekas luka sayatan yang ada di wajah Franck Ribery dan kerap menjadi bahan perbincangan para penikmat sepak bola.
Franck Ribery belakangan menjadi bahan perbincangan usai dirinya memutuskan mengakhiri karier sepak bolanya di usia 39 tahun.
Mantan winger andalan Bayern Munich ini memutuskan gantung sepatu lewat akun media sosial Twitter, di mana ia mengumumkan waktu pensiunnya itu.
Baca Juga: 3 Pemain yang Bisa Kehilangan Tempat jika Ivar Jenner Dinaturalisasi
“Bola berhenti. (Tapi) perasaan di dalamnya tidak,” bunyi pernyataan pensiun Ribery lewat cuitan di Twitter, Jumat (21/10).
Keputusan pensiun itu dibarengi saat laga Salernitana vs Spezia, Sabtu (22/10), di mana Ribery melakoni laga terakhirnya sebagai pemain profesional.
Pasca laga tersebut, seluruh pihak di Salernitana memberikan penghormatan terakhir kepada eks winger Olympique Marseille tersebut.
Baca Juga: Ini 2 Nama Pemain Keturunan yang Bakal Susul Ivar Jenner dan Justin Hubner untuk Dinaturalisasi
Pensiunnya Ribery membuat banyak penikmat sepak bola bersedih. Apalagi jika mengenang kiprahnya di masa jayanya saat membela Bayern Munich.
Terlepas dari keputusannya pensiun, Ribery kerap menjad perbincangan. Selain karena kariernya yang apik, juga karena fisiknya.
Salah satunya adalah soal bekas luka yang ada di wajahnya, sehingga Ribery juga pernah mendapat julukan Scarface untuk menggambarkan luka itu.
Baca Juga: Dukung Gelar KLB PSSI, Kaesang Pangarep dan Azrul Ananda Bertemu di Solo
Lantas, bagaimana kisah di balik luka sayatan yang dimiliki Ribery tersebut? Berikut kisahnya.
Akibat Kecelakaan
Franck Ribery sempat mengalami kejadian traumatis di masa kecil yang membuat wajahnya pun harus memiliki luka sayatan seperti saat ini.
Dalam wawancaranya beberapa waktu silam, Ribery menceritakan bahwa luka di wajahnya itu didapatkan semasa ia kecil akibat kecelakaan.
Diketahui, semasa kecil Ribery pernah mengalami kecelakaan mobil di usianya yang baru dua tahun, sehingga ia harus mendapat 100 jahitan di wajahnya.
Usut punya usut, Ribery harus mendapat luka serius karena ia tak mengenakan sabuk pengaman saat berada dalam mobil, sehingga saat kecelakaan terjadi, ia terpental dan menabrak kaca depan mobil.
Alhasil, luka tabrakan itu bertahan hingga saat ini. Luka itu bahkan membuat Ribery kerap menjadi bahan cemoohan orang lain.
Meski kerap dicemooh karena wajahnya itu, Ribery menanggapinya dengan positif. Ia menganggap luka itu memberikannya karakter kuat sehingga menjadi sosok seperti saat ini.
“Orang akan berkata: ‘Lihat apa yang ada di wajahnya, lihat kepalanya. Luka apa itu? Itu sangat jelek’,” kenang Ribery dilansir dari Sportbible.
“Kemanapun saya pergi, orang akan melihat saya. Bukan karena saya orang baik atau nama saya Franck atau saya pesepak bola hebat, tapi karena luka (di wajah saya),” lanjutnya.
“Itu memberi saya karakter dan kekuatan. Karena, ketika Anda kecil dan punya luka seperti ini, itu tak muda. Cara orang melihat Anda, komentar mereka, keluarga saya menderita karenanya.”
“Orang yang membicarakan soal Anda sebagai orang tua, itu sangat kejam. Saya tak pernah pergi ke tempat kecil dan menangis meski saya menderita,” pungkas Ribery.
Ribery pun menambahkan bahwa apa yang ia alami dan luka yang dimilikinya itu menjadi motivasi terbesarnya hingga menjadi pria seperti saat ini.