Bolatimes.com - Berikut lima fakta menyedihkan yang di balik kegagalan Timnas Italia melaju ke putaran final Piala Dunia 2022 di Qatar mendatang.
Tim nasional Italia untuk kedua kalinya secara beruntun, gagal menjejakkan kakinya di panggung Piala Dunia usai tumbang dari Makedonia Utara, Jumat (25/3).
Dalam laga Play-off Kualifikasi Piala Dunia 2022 itu, Italia yang berstatus tuan rumah, dibuat tak berkutik oleh Makedonia Utara yang berhasil menang 1-0.
Baca Juga: Bertemu Makedonia Utara yang Singkirkan Italia, Ini Respons Pelatih Portugal
Ironisnya, gol semata wayang yang memupus mimpi Italia ke Piala Dunia itu dicetak di menit-menit akhir, tepatnya di menit ke-90+2.
Adalah Aleksandar Trajkovski yang menjadi pemupus mimpi Italia berkat sepakan terukurnya dari luar kotak penalti yang merobek jala Gianluigi Donnarumma.
Karenanya, Italia pun harus tertunduk malu untuk kedua kalinya. Pasalnya, untuk pertama kalinya Glia Azzurri gagal ke Piala Dunia dalam dua edisi beruntun.
Baca Juga: Jelang Lawan Korsel Hari Ini, Timnas Indonesia U-19 Bertekad Petik Kemenangan
Selain itu, kegagalan ini juga menambah panjang daftar juara bertahan ajang Euro yang gagal ke Piala Dunia.
Sebelum Italia, ada Cekoslowakia, Denmark dan Yunani yang juga gagal ke Piala Dunia usai menjuarai Euro atau Piala Eropa.
Di balik kegagalan ini, ada fakta miris dari Italia yang membuat langkah mereka ke Piala Dunia 2022 terhenti lebih cepat.
Baca Juga: Laga Timnas Indonesia U-19 vs Timnas Korea Selatan U-19 Tayang Live di Televisi, Berikut Jadwalnya
Berikut deretan fakta miris di balik kegagalan Italia tersebut.
1. Lini Serang Mandul
Kegagalan Italia tampil di putaran final Piala Dunia saat ini tak lepas dari mandulnya lini serang mereka selama babak kualifikasi.
Baca Juga: Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Conmebol: Ekuador dan Uruguay Susul Lolos ke Putaran Final
Mandulnya lini serang Italia bahkan terlihat kembali di laga kontra Makedonia Utara, di mana ada 32 tembakan yang dilepaskan Gli Azzurri di laga tersebut.
Ironisnya, mandulnya lini serang Italia ini berbanding terbalik dengan catatan individu para penyerangnya seperti Ciro Immobile dan Domenico Berardi.
Immobile dan Berardi tampil moncer bersama klubnya di kancah Serie A Italia. Bahkan, keduanya telah mengoleksi 21 gol dan 14 gol.
2. Performa Donnarumma Menurun
Berstatus penjaga gawang terbaik dunia di tahun 2021, harapan besar mampir di pundak Gianluigi Donnarumma untuk membawa PSG dan Italia berprestasi.
Hanya saja, dalam sebulan terakhir performanya jauh dari status yang ia dapatkan, yakni sebagai peraih penghargaan kiper terbaik atau Yashin Trophy.
Buruknya penampilan Donnarumma pun terlihat di laga melawan Makedonia Utara, di mana ia gagal mengantisipasi satu-satunya gol yang tercipta di laga itu.
Padahal, bola sepakan Aleksandar Trajkovski itu tak terlalu kencang. Namun, Donnarumma yang berada dalam posisi yang tepat, gagal menepisnya.
Buruknya penampilan ini memperpanjang catatan buruk Donnarumma yang sebelumnya menjadi biang kerok kegagalan PSG melangkah ke perempat final Liga Champions kendati telah unggul agregat dua gol dari Real Madrid.
3. Italia Gemar Membuang Kesempatan
Kegagalan Italia melangkah ke Piala Dunia tak lepas dari kesalahan mereka sendiri selama babak kualifikasi.
Italia sejatinya bisa saja otomatis melangkah ke putaran final andai mampu memanfaatkan laga-laga di babak Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa.
Sebagai contoh, Italia gagal meraih kemenangan di laga melawan Swiss saat bermain di kandang. Padahal saat itu, Gli Azzurri punya peluang untuk menang lewat titik putih Jorginho.
Sayang gelandang milik Chelsea itu gagal menaklukan kiper Swiss, Yann Sommer yang berimbas pada hasil imbang dan kegagalan Italia melangkah otomatis ke Piala Dunia.
Jorginho sendiri mengakui bahwa kegagalannya penalti di laga melawan Swiss itu berimbas padanya dan akan terus menghantuinya karena membuat Italia gagal lolos ke Piala Dunia.
“Itu menyakitkan saat saya mengingatnya (kegagalan penalti), saya masih mengingatnya dan akan menghantui saya seumur hidup,” ujar Jorginho pasca laga melawan Makedonia Utara.
4. Performa Italia Menurun
Selain banyak membuang kesempatan untuk menang, Italia juga harus menyalahkan diri sendiri karena performanya terus menurun.
Sejak menjuarai Euro 2020, Italia seakan kesulitan meraih kemenangan. Di babak Kualifikasi Piala Dunia, Gli Azzurri hanya menang sekali dan imbang empat kali dari lima laga terakhir.
Catatan buruk ini pun berimbas pada perolehan poin mereka, yang kemudian disalip Swiss sehingga keluar sebagai juara grup.
5. Cederanya Pemain Pilar
Kegagalan Italia lolos ke Piala Dunia juga bisa dibebankan pada kondisi tim yang pincang. Sebagai catatan, pilar utama Gli Azzurri mengalami cedera yang memaksa mereka tak bisa tampil.
Sebut saja ada Leonardo Bonucci, Leonardo Spinazzola, Federico Chiesa, dan Manuel Locatelli yang tengah sakit. Empat nama ini merupakan nama-nama penting dalam keberhasilan Italia menjuarai Euro 2020.
Sayangnya, keempat pemain ini harus absen di laga melawan Makedonia Utara sehingga berimbas pada performa Italia.
Sejatinya, absennya empat pemain ini bukan alasan utama. Terlebih banyak pemain hebat lainnya di Italia yang seharusnya bisa dimanfaatkan oleh Roberto Mancini.
(Kontributor: Vikal Pamungkas)