Bolatimes.com - Melihat deretan konglomerat asal Rusia yang berstatus pemilik klub sepak bola ternama dari berbagai belahan dunia.
Belakangan nama Roman Abramovich menjadi perbincangan karena dirinya mendapat sanksi dari pemerintah Inggris.
Sanksi yang diberikan pemerintah Inggris kepada Abramovich dikarenakan dirinya merupakan oligarki dan punya kedekatan dengan Kremlin atau pemerintahan Rusia.
Baca Juga: Mantan Striker Chelsea dan Timnas Inggris Beri Ucapan Ultah untuk Persib Bandung
Sebagaimana diketahui, Rusia tengah menjadi sorotan karena melancarkan invasi ke Ukraina. Invasi ini pun menuai kontra dari banyak pihak.
Karenanya, nama Abramovich yang punya hubungan dekat dengan Kremlin, terutama Vladimirn Putin, menjadi sorotan.
Apalagi ditambah bocornya sebuah dokumen yang dibacakan oleh anggota parlemen Inggris, Chris Bryant yang menyebut bahwa Abramovich terlibat dengan aksi korupsi dan suap untuk mendapat pengaruh politik.
Baca Juga: Agenda Pembalap MotoGP Mandalika 2022: Parade Bareng Jokowi hingga Balapan
Karena dosa yang ia miliki serta kedekatannya dengan Putin, pemerintah Inggris pun mengambil keputusan untuk membekukan aset yang ia miliki.
Salah satu aset yang dibekukan adalah Chelsea, yang merupakan klub Inggris yang dimiliki Abramovich sejak 2003.
Karena Abramovich, Chelsea pun mendapat beragam sanksi seperti larangan menjual tiket, merchandise, memperpanjang kontrak pemain dan juga jual beli pemain.
Baca Juga: Bak Cacing Kepanasan, Media Italia Ketar-ketir Emil Audero bakal Dinaturalisasi Timnas Indonesia
Nyatanya, musibah nahas yang didapat Chelsea tak berlaku ke klub-klub sepak bola lainnya yang dimiliki oleh taipan asal Rusia.
Kira-kira, klub mana saja yang dimiliki oleh taipan asal negeri Beruang Merah itu?
1. Dmitry Rybolovlev (AS Monaco dan Cercle Brugge)
Baca Juga: Jadwal Liga 1 Hari Ini, Ada Bigmatch Bali United vs Arema FC
Dmirty Rybolovlev merupakan salah satu pengusaha yang masuk dalam daftar 10 orang terkaya di Rusia.
Tercatat dirinya merupakan pemilik dua klub papan atas Eropa, yakni AS Monaco dari Prancis dan Cercle Brugge dari Belgia.
Rybolovlev mengakuisisi AS Monaco pada 2011 silam, saat situasi keuangan tim tersebut tengah terpuruk. Hal serupa juga berlaku untuk Cercle Brugge yang sempat terdampat di kasta kedua Liga Belgia.
2. Maxim Demin (AFC Bournemouth)
Di Inggris, selain Abramovich ada pula miliarder asal Rusia yang memiliki klub sepak bola. Sosok itu adalah Maxim Demin selaku pemilik AFC Bournemouth.
Pengusaha minyak ini mengakuisisi klub berjuluk The Cherries tersebut pada 2011 silam. di tangannya, Bournemouth mampu promosi ke kasta teratas, kendati kini berada di kasta kedua.
Meski sama-sama dari Rusia, Maxim Demin tak mendapat sanksi seperti Abramovich karena dirinya memegang paspor Inggris.
3. Valeriy Oyf (Vitesse Arnhem)
Bagi pendukung Chelsea, tentu tak asing dengan Vitesse Arnhem. Pasalnya, klub asal Belanda ini bak ‘adik’ bagi The Blues, di mana hampir seluruh pemain muda lulusan akademi Cobham, dipinjamkan ke klub tersebut.
Sosok di balik hubungan baik Chelsea dan Vitesse ini adalah Valeriy Oyf, yang tak lain merupakan salah satu orang terdekat Abramovich.
Meski Abramovich kena sanksi, Valeriy Oyf tetap bisa melenggang dengan Vitesse dikarenakan adanya perbedaan kebijakan antara Inggris dan Belanda.
4. Anton Zingarevich (Botev Plovdiv)
Di Inggris, tak hanya Abramovich dan Maxim Demin saja pengusaha yang memiliki klub. Ada nama Anton Zingarevich pula yang memiliki Reading.
Hanya saja, kepemilikan ini hanya bertahan hingga 2019. Hal ini kemudian diteruskan oleh sang anak, Anton Zingarevich yang juga turun untuk mengakuisisi klub.
Namun berbeda dengan sang ayah, Anton memilih mengakuisisi klub dari Bulgaria, yakni Botev Plovdiv, tepat setelah sang ayah melepas Reading.
5. David Traktovenko (Sydney FC)
Pengusaha Rusia banyak terinspirasi dari sosok Abramovich saat mengakuisisi Chelsea. Salah satunya adalah David Traktovenko yang memiliki Sydney FC sejak 2006.
Traktovenko sendiri sebelumnya hanya menguasai 22 persen saham Sydney FC. Namun secara bertahap kepemilikan sahamnya melonjak hingga 100 persen.
Sebelum terjun sebagai pemilik klub sepak bola, Traktovenko sempat berkecimpung di manajemen klub raksasa Rusia, yakni Zenit St Petersburg sebagai direktur.
(Kontributor: Vikal Pamungkas)