Bolatimes.com - Striker Fiorentina, Arthur Cabral tertangkap kamera menjilat bibir saat menatap presenter wanita Italia, Rosella Petrillo dalam konferensi pers.
Video singkat yang menunjukkan aksi nakal Arthur Cabral itu langsung viral di berbagai media sosial populer saat dibagikan.
Hingga saat ini sudah lebih dari dua juta tayangan dengan banyak netizen menilai tatapan Arthur Cabral sangat menyeramkan.
Baca Juga: Profil Dusan Bogdanovic, Agen Pratama Arhan, Egy Maulana, dan Witan Sulaeman
Tak jelas apa yang sedang dilihat Cabral saat itu, apakah Petrillo yang sedang berbicara, atau sesuatu di sebalahnya atau di mejanya.
Dilansir dari The Sun, Rosella Petrillo yang masih berusia 25 tahun menolak anggapan bahwa ia sudah menjadi objektifikasi dari penyerang Fiorentina saat itu.
Petrillo juga melontarkan kritik terhadap banyaknya netizen yang melempar kritik takberalasan terhadap Arthur Cabral.
Baca Juga: Profil Christian Adinata, Calon Bintang Baru Bulu Tangkis Indonesia
Sementara Cabral merupakan pemain baru bagi Fiorentina, didatangkan bulan lalu sebagai pengganti Dusan Vlahovic yang bergabung Juventus.
Konferensi pers bersama Rosella Petrillo juga merupakan momen pengumuman Fiorentina mendatangkan pemain berkebangsaan Brasil itu.
Meski begitu kesan sebagian penggemar terhadap Cabral sudah jelek, meskipun sebagian lainnya menganggap Petrillo akan melakukan hal sama karena ketampanan sang pemain.
Baca Juga: Mundur dari Piala AFF U-23, Ini Keuntungan yang Didapat Timnas Indonesia
Hingga akhirnya Petrillo buka suara untuk memberi pembelaan terhadap rekrutan anyar Fiorentina tersebut.
"Video itu menimbulkan kontroversi, karena Anda adalah korban dari visi yang tidak realistis yang menginginkan wanita di dunia sepak bola," tulis Petrillo.
"Tak hanya sebagai objek keinginan, pengalih perhatian alih-alih seseorng yang ingin diajak berbagi di lingkungan kerja.''
Baca Juga: 4 Pemain Muda yang Berpotensi Susul Pratama Arhan ke Luar Negeri
"Sementra Anda menemukan sesuatu yang busuk dan membuatnya sindiran yang tidak Anda hargai. Saya melihat orang-orang bekerja," imbuhnya.
(Kontributor: Eko Isdiyanto)