Bolatimes.com - Timnas Senegal berhasil keluar sebagai juara Piala Afrika 2021 usai mengalahkan Mesir di partai final. Keberhasilan Singa Teranga menjadi kampiun pun seakan menjadi momen penebusan bagi sang pelatih, Aliou Cisse.
Senegal berhasil mencetak sejarah untuk pertama kalinya meraih gelar Piala Afrika. Tim berjuluk Singa Teranga ini keluar sebagai juara edisi ke-33 setelah mengalahkan Mesir lewat drama adu penalti.
Sejatinya, Senegal bisa saja memenangkan partai final di waktu normal andai eksekusi penalti Sadio Mane di awal laga tak digagalkan oleh kiper Mesir, Gabaski.
Baca Juga: Sempat Batal Duel, Kini Giliran Bangladesh Tantang Timnas Indonesia
Di sisi lain, Mesir pun juga banyak memberi tekanan ke Senegal. Sayangnya, usaha The Pharaohs terbentur solidnya pertahanan Singa Teranga yang dipimpin Kalidou Koulibaly.
Pasca bermain imbang 0-0 selama 90 menit dan babak Extra Time, laga final antara Senegal dan Mesir pun dilanjutkan ke babak adu penalti.
Senegal berhasil keluar sebagai juara setelah empat dari lima penendangnya sukses menggetarkan jala Mesir. Sebaliknya, dua dari empat eksekutor lawan gagal menjebol gawang Edouard Mendy.
Baca Juga: Rangkul Mohamed Salah saat Menangis, Ini yang Dikatakan Sadio Mane
Berkat penyelamatan Edouard Mendy dan eksekusi terakhir Sadio Mane, Senegal pun berhak meraih gelar Piala Afrika perdananya di tahun ini.
Banyak yang menyebut bahwa keberhasilan Senegal tak lepas dari kontribusi para pemainnya, seperti Sadio Mane yang terpilih sebagai pemain terbaik turnamen, atau Edouard Mendy yang terpilih sebagai kiper terbaik turnamen.
Hal tersebut benar adanya. Akan tetapi, keberhasilan Senegal ini tak lepas dari sosok sang pelatih, Aliou Cisse yang menebus kesalahannya sejak 20 tahun silam.
Baca Juga: Kembali Singgung Lazio dan Pratama Arhan, Jurnalis Italia Disentil Netizen
Penebusan Dosa Aliou Cisse
Keberhasilan Senegal menjuarai Piala Afrika 2021 menjadi penebusan dosa bagi Aliou Cisse yang setidaknya dua kali gagal membawa Singa Teranga menjadi juara lebih cepat baik sebagai pemain dan pelatih.
20 tahun silam, tepatnya di Piala Afrika 2002, Aliou Cisse merupakan bek tangguh di lini pertahanan Senegal. Berkat ketangguhannya, SInga Teranga berhasil menembus babak final untuk pertama kalinya.
Baca Juga: Kabar Buruk, FK Senica Terancam Tak Bisa Daftarkan Witan di Liga Slovakia
Di partai final melawan Kamerun kala itu, Aliou Cisse bertekad membawa Senegal untuk pertama kalinya menjadi juara Piala Afrika.
Hanya saja, keinginan itu pupus karena Aliou Cisse gagal mengeksekusi penalti saat menjadi penendang penentu atau penendang kelima Senegal.
Hingga dirinya pensiun, pria yang kini berusia 45 tahun itu pun tak mampu mewujudkan mimpinya mengangkat trofi Piala Afrika sebagai pemain.
Kesempatan pun didapatkan Aliou Cisse untuk membawa negaranya memenangi Piala Afrika pada 2019 lalu setelah dirinya berhasil membawa Senegal ke partai final. Kali ini, dirinya bertindak sebagai pelatih.
Hanya saja, Aliou Cisse lagi-lagi gagal membawa Senegal mencetak sejarah setelah di final Piala Afrika 2019 tumbang dari Aljazair dengan skor 0-1.
Meski kembali gagal, Federasi Sepak Bola Senegal masih percaya akan Aliou Cisse dan terus memberinya kesempatan untuk menebus dosanya pada 2002 silam.
Kini, Aliou Cisse berhasil menebus dosanya 20 tahun silam dengan membawa pulang trofi Piala Afrika ke Senegal untuk pertama kalinya.
“Saya dedikasikan kemenangan ini untuk warga Senegal. Selama bertahun-tahun, kami mengejar torif ini. Hari ini kami bisa menaruh bintang di jersey kami,” ujar Aliou Cisse dikutip dari Yahoo News.
Di sisi lain, Sadio Mane selaku bintang Senegal mendedikasikan gelar Piala Afrika 2021 untuk Aliou Cisse yang kerap dikritik baik saat masih bermain dan saat menjadi pelatih.
“Saya percaya sosok ini (Aliou Cisse) pantas mendapatkan segalanya karena dia adalah pelatih yang paling sering dikritik dalam karier saya, tapi dia tak pernah menyerah,” ujar Mane.
“Gelar ini, saya dedikasikan untuk Aliou (Cisse). Anda tak tahu betapa banyak apa yang ia bawa untuk tim Senegal,” tandas bintang Liverpool itu.