Bolatimes.com - Performa striker lokal Malaysia menjadi sorotan B. Satiananthan. Mantan pelatih Timnas Malaysia tersebut menyampaikan kritik.
Menurutnya, penyerang lokal Malaysia tak biasa berkembang di tengah kehadiran pemain asing. Ia mendesak pemain lokal meningkatkan diri.
Pemain asing, dikatakannya berpengaruh terhadap performa striker Malaysia. Diketahui, setiap klub Malaysia diizinkan untuk mengimpor pemain dari luar negeri.
Baca Juga: Profil Tony Laurent-Gonnet, Pemain Prancis Andalan Thailand di AFF U-23
Menyadur New Strait Times, Kamis (3/2/2022), klub diperbolehkan mendatangkan lima pemain asing dan masing-masing satu pemain dari Asia serta ASEAN.
Ia mengkritisi penampilan penyerang Malaysia, berkat pengalamannya ketika melatih sejumlah klunb seperti Selangor FC dan Felda United.
Kala itu, ia mengklaim menemukan kombinasi yang pas ketika pemain asing dan penggawa lokal bisa bersaing.
Baca Juga: Rival Timnas Indonesia, Laos Ingin Beri 'Kejutan' di Piala AFF U-23 2022
"Saya ingat ketika Marlon Alex James bertanya kepada saya mengapa orang asing selalu muncul sebagai pencetak gol terbanyak. Saya pikir itu karena pemain lokal tidak ingin menantang orang asing. Sebaliknya, mereka menghindar," kata Satiananthan.
Baginya, Malaysia sejatinya memiliki penyerang lokal yang potensial dan berkualitas. Ia menyebut nama pemain KV Kortijk, Hakim Shamsudin.
Namun, penampilan striker lokal dirasa belum cukup untuk bersaing di dunia sepak bola modern seperti saat ini.
Baca Juga: Cerita Kocak Julian Nagelsmann, Ngigau Panggil Nama Pemain saat Tidur
"Mereka harus mencoba dan meningkatkan diri," imbuhnya.
Bahkan, juru taktik berusia 63 tahun menyarankan agar Malaysia berkaca kepada tim lain seperti Thailand, Indonesia, Jepang dan Korea Selatan.
Di mana dikatakannya, tim-tim tersebut tetap berprestasi meski digawangi pemain asing karena pemain lokal juga mau bekerja keras.
Baca Juga: Ranking FIFA Naik, Timnas Indonesia Samai Torehan Korea Selatan
"Para pemain kami harus bekerja lebih keras, dan itu adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari semua orang dalam sepak bola modern," pungkasnya.