Sejarah Piala Intertoto, Turnamen Milik UEFA yang Bubar pada 2007

Piala Intertoto, turnamen yang lahir dari judi.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Jum'at, 19 November 2021 | 15:00 WIB
Marseille saat juara Piala Intertoto pada 2005. (GERARD JULIEN / AFP)

Marseille saat juara Piala Intertoto pada 2005. (GERARD JULIEN / AFP)

Bolatimes.com - Sepak bola Eropa yang dinaungi UEFA memiliki banyak kompetisi resmi. Salah satu kompetisi yang kini hilang dari peredaran adalah Piala Intertoto.

Dalam perkembangan sepak bola Eropa, banyak turnamen yang digelar oleh UEFA untuk mempertemukan tim dari negara satu dengan negara lainnya.

Saat ini, turnamen di Eropa hanya dikenal tiga saja, yakni Liga Champions, Liga Europa, dan European Conference League atau Liga Konferensi Eropa.

Baca Juga: Jadwal Liga Inggris Pekan Ini: Big Match Liverpool vs Arsenal

Jauh sebelumnya banyak kompetisi yang digelar dan dinaungi UEFA sebelum menjadi tiga kompetisi yang dikenal saat ini.

Sebagai contoh ada Inter-Cities Fairs Cup yang merupakan turnamen cikal bakal Piala UEFA atau yang kini akrab disebut Liga Europa.

Inter-Cities Fairs Cup adalah sebuah turnamen persahabatan antara tim-tim dari kota-kota di negara Eropa yang mengadakan pameran perdagangan.

Baca Juga: Veronique, Perempuan yang Berani Halangi Zidane Latih Manchester United

Ajang ini digelar sejak 1955 dan diberhentikan gelarannya pada 1971 sebelum diubah menjadi Piala UEFA yang kemudian di-rebranding menjadi Liga Europa.

Selain Inter-Cities Fairs Cup, ada pula turnamen Eropa yang telah lama berdiri dan baru dimusnahkan pada era sepak bola modern atau tahun 2000 an. Turnamen itu bernama Piala Intertoto.

Lantas, apa itu Piala Intertoto dan bagaimana sejarah hadirnya turnamen ini?

Baca Juga: Belum Banyak Materi di Turki, Pemain Timnas U-18 Digembleng Latihan Passing

Piala Intertoto: Turnamen Eropa yang Lahir dari Judi

Piala Intertoto sejatinya bukanlah turnamen bentukan UEFA atau berada di bawah naungan UEFA pada mulanya. Ajang ini baru masuk dinaungi UEFA pada tahun 1995.

Piala Intertoto berdiri pada tahun 1961. Ajang ini digagas oleh Wakil Presiden FIFA, Ernst Thommen yang juga mengelola sebuah perusahaan judi.

Baca Juga: Digembleng Porsi Berat, Timnas Indonesia U-18 Latihan 3 Kali Sehari

Ernst Thommen membuat Piala Intertoto sebagai ajang untuk mewadahi para pejudi melakukan taruhan selama musim panas atau pramusim.

Nama Piala Intertoto sendiri diambil dari bahasa latin ‘Inter’ yang berarti antara dan bahasa Jerman ‘Toto’ yang berarti judi. Jadi penamaan ini sesuai dengan misi Ernst Thommen.

Pada mulanya, ajang ini diikuti oleh banyak tim dari berbagai negara di Eropa. Format yang dipakai pun hampir sama dengan Liga Champions.

Pada 1995, Piala Intertoto yang independen ini pun diambil alih oleh UEFA sebagai kompetisi resmi di bawah naungannya.

Dalam perjalanannya, Piala Intertoto dianggap tak menarik oleh banyak tim. Salah satu faktornya adalah waktu penyelenggaraan ajang ini.

Piala Intertoto dimainkan di musim panas yakni Juni hingga Agustus. Dalam periode tersebut, biasanya setiap tim Eropa melakukan tur pramusim.

Selain karena waktu, ajang ini dianggap tak menarik karena pesertanya tim-tim yang tak begitu punya nama besar di sepak bola Eropa.

Namun tetap saja pesertanya menjalani ajang ini dengan niat. Sebab, pemenang Piala Intertoto berkesempatan tampil di Piala UEFA.

Dengan kata lain, Piala Intertoto menjadi turnamen pramusim yang punya hadiah menarik yakni membuat sebuah tim bisa bermain di ajang kelas dua sekelas Piala UEFA.

Ada alasan lain mengapa Piala Intertoto dianggap tak menarik. Selain karena waktu dan tim pesertanya, ajang ini dianggap tak menarik karena hadiah atau trofi yang diberikan.

Selain mendapat tempat di Piala UEFA, hadiah yang diberikan Piala Intertoto adalah sebuah trofi yang hanya seukuran deodoran atau hanya segenggam tangan saja.

Lambat laun, trofi sebesar deodoran itu diubah menjadi plakat. Hal inilah yang membuat turnamen ini kehilangan gengsinya kendati dinaungi UEFA.

Di awal berdirinya, Piala Intertoto selalu punya juara sejati sejak 1961 hingga 1967. Selebihnya, turnamen ini tak punya juara sejati karena terkadang gelar juara dibagi ke 7 tim berbeda.

Setelah dinaungi UEFA, juara Piala Intertoto bahkan bisa dua hingga tiga tim sebelum di masa-masa berakhirnya Piala Intertoto barulah format juara diberikan ke satu tim saja.

Pemberian gelar juara ini pun berkesinambungan dengan jargon Piala Intertoto di bawah UEFA yakni ‘No Final, No Winner, No Trophy’. Bisa dikatakan, ajang ini tak menjual sama sekali.

Hingga akhirnya pada 2007 Michel Platini selaku Presiden UEFA, menghapus Piala Intertoto dan menggantikannya dengan Kualifikasi Liga Europa yang membuat kualifikasi ajang itu berubah menjadi empat tahapan.

Kontributor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Anak sekecil itu sudah cetak gol di Euro 2024

boladunia | 10:54 WIB

Venezia bakal jumpa Lazio di Serie A musim 2024/2025.

boladunia | 16:15 WIB

Inilah jadwal perempatfinal Euro 2024

boladunia | 06:42 WIB

Catat jadwal babak 16 besar Euro 2024

boladunia | 10:15 WIB

Teka-teki masa depan Thom Haye dibongkar media Belanda.

boladunia | 19:00 WIB

Gelandang Leverkusen yang sukses meraih gelar Bundesliga dan Piala Jerman, Granit Xhaka sangat berharap bisa membawa kemenangan untuk Swiss dalam laga Grup A melawan Hongaria pada Sabtu malam di Cologne Stadium.

boladunia | 08:47 WIB

Jerman tampil luar biasa, membuat Skotlandia menjadi korban pertama dengan kekalahan telak 1-5 pada pertandingan pembuka Euro 2024 Grup A di Stadion Allianz Arena, Muenchen, Sabtu dini hari WIB.

boladunia | 08:08 WIB

Tiga negara yang memastikan diri lolos ke babak final Euro 2024, yakni Georgia, Ukraina, dan Polandia akan terbang ke Jerman, yang menjadi tuan rumah Euro 2024.

boladunia | 15:18 WIB

Pertandingan Vietnam vs Indonesia akan berlangsung di Stadion My Dinh, Hanoi pada Selasa, (26/3/2024) pukul 19.00 WIB.

boladunia | 20:26 WIB

Deretan laga besar akan tersaji dalam Euro 2024 yang tak lama lagi akan digelar di Benua Biru. Jelang pertarungan bergengsi antar-negara di Eropa ini, ada sejumlah fakta menarik yang layak untuk dikupas.

boladunia | 09:15 WIB

Barcelona terjepit. Klub Catalan itu sudah disebut miskin oleh pemain incarannya. Pengaturan transfer menjadi lebih lancar ketika klub memiliki sumber daya finansial yang pas-pasan.

boladunia | 22:17 WIB

Liverpool memiliki kesempatan besar dalam mencari pengganti Juergen Klopp yang akan segera meninggalkan klub.Xabi Alonso, yang saat itu menjadi pelatih Bayer Leverkusen, pernah menjadi pilihan utama Liverpool.

boladunia | 21:58 WIB

Hasil undian untuk semifinal Piala FA diumumkan sekitar dua puluh lima menit setelah pertandingan Man United vs Liverpool di Old Trafford berakhir pada hari Minggu, tanggal 17 Maret 2024.

boladunia | 20:52 WIB

Striker AC Milan, Olivier Giroud dikabarkan akan merapat ke klub sepakbola asal Amerika Serikat. Saat ini disebutkan jika sang pemain sedang dalam tahap pembicaraan dengan LAFC di Amerika Serikat.

boladunia | 00:05 WIB

Di pertandingan melawan Hellas Verona pada pekan ke-29 Liga Italia, Pulisic mencetak gol penting yang mencatat sejarah bagi klub.

boladunia | 15:00 WIB

Gelaran drawing Europa Conference League 2023/2024 dilakukan di Nyon, Swiss pada Jumat, 15 Maret 2024. Dalam undian ada empat laga akan digelar pada delapan besar.

boladunia | 21:19 WIB

Detik-detik menegangkan terjadi ketika VAR melakukan tinjauan intensif untuk memastikan keabsahan gol tersebut, menciptakan ketegangan dan euforia di seluruh stadion.

boladunia | 07:00 WIB

Dalam pertandingan tersebut, Simone Inzaghi's squad mencetak gol melalui kontribusi Mateo Darmian, Lautaro Martinez, Federico Dimarco, dan Davide Frattesi, mengumpulkan total 69 poin, unggul 12 poin dari Juventus yang menempati posisi kedua dengan 57

boladunia | 06:15 WIB
Tampilkan lebih banyak