Bolatimes.com - Tak banyak tim Eropa yang mau mempekerjakan pemain asal Asia. Nyatanya, hal ini tak berlaku untuk klub Belgia, Sint-Truidense.
Sint-Truidense adalah klub Belgia yang tak cukup mentereng. Dibandingkan tim Liga Belgia atau Jupiler Pro League lainnya, klub berjuluk De Kanaries ini terbilang tak banyak prestasi.
Raihan tertinggi Sint-Truidense adalah menjadi runner up gelaran Jupiler Pro League. Itupun terjadi beberapa dekade silam, tepatnya di musim 1965/66.
Baca Juga: Link Live Streaming Tira Persikabo vs PSIS Semarang
Sedangkan untuk gelar yang pernah diraih antara lain Piala Liga Belgia di musim 1997/98. Sisanya hanyalah gelar juara Divisi 2 yakni sebanyak empat kali.
Dengan prestasi itu, sejatinya nama Sint-Truidense tak mentereng bila dibandingkan Anderlecht, Club Brugge, Standard Liege, KRC Genk, atau bahkan KAA Gent.
Namun di mata warga Jepang, Sint-Truidense menjadi klub Eropa yang mampu menarik perhatian. Hal ini tak lepas dari kebiasaan De Kanaries merekrut pemain dari negeri Sakura.
Baca Juga: Geram dengan Qatar, Timnas Inggris Diminta Mundur dari Piala Dunia 2022
Lantas, apa motif di balik rutinnya Sint-Truidense merekrut pemain-pemain asal Jepang?
Berkat Akuisisi dan Kemampuan Pemain Jepang
Banyak yang meyakini bahwa klub Eropa merekrut pemain Asia hanya untuk pemasaran saja atau hanya karena pemain titipan. Namun Sint-Truidense merekrut pemain Jepang murni karena performanya.
Baca Juga: Ancam Wasit Nakal, Ketum PSSI: Saya Pastikan Kariernya Tamat!
Alasan Sint-Truidense mendatangkan pemain Jepang sendiri bermula dari akuisisi yang dilakukan perusahaan internet dan elektronik asal negeri Sakura yang bernama DMM.com pada 2017 lalu.
Sejak saat itu, Sint-Truidense rutin merekrut pemain Jepang. Pemain yang didatangkan pun bisa dikatakan pemain-pemain yang punya kualitas.
Sebut saja nama Takehiro Tomiyasu yang kini membela Arsenal dan Daichi Kamada yang membela Eintracht Frankfurt. Kedua pemain ini datang ke Eropa pertama kali berkat Sint-Truidense.
Baca Juga: Bos Barcelona Buka Peluang Lionel Messi Kembali, Mau Digaji Rp 16 Ribu?
Untuk musim ini saja, Sint-Truidense dihuni oleh 7 pemain asal Jepang, di mana di dalamnya ada nama seperti Daichi Hayashi yang membela negeri Sakura di Olimpiade 2020 Tokyo.
Sint-Truidense mendatangkan pemain Jepang pun dengan modal. Sebagai contoh, Daichi Kamada datang dengan membayar biaya transfer kepada Sagan Tosu pada 2017 lalu.
Selain dengan transfer permanen, Sint-Truidense juga menggunakan skema peminjaman yang dilakukan kepada klub-klub Jepang sebelum mempermanenkannya jika sang pemain tampil apik.
Apa yang dilakukan Sint-Truidense pun menjadi jalan pembuka bagi pemain Jepang untuk berkarier di Eropa. Secara tak langsung, De Kanaries turut membantu sepak bola negeri Sakura berkembang lebih jauh.
Hebatnya, dengan modal pemain Jepang Sint-Truidense bisa bersaing. Hingga artikel ini dibuat, De Kanaries berada di tempat ke-11 dari 18 peserta hingga pekan ke-15 Jupiler Pro League 2021/22.