Bolatimes.com - Karier sebagai pesepak bola terbilang tak lama. Untuk itu setiap pemain wajib mempertahankan konsistensi agar namanya tak tenggelam dan pamornya meredup.
Setiap tahunnya, muncul pemain baru yang siap bersaing di level teratas. Terkadang, nama-nama baru ini bisa menyingkirkan nama lama yang tak mempertahankan konsistensinya.
Sebut saja Juan Mata. Playmaker asal Spanyol ini pernah menorehkan tinta emas bersama Chelsea dan Timnas Spanyol satu dekade silam.
Baca Juga: Gagal Kalahkan Bodo/Glimt Lagi, Jose Mourinho Kutuk Wasit
Bahkan, ia pernah dicap sebagai playmaker terbaik di dunia kala menciptakan 35 assist dan 19 gol di berbagai ajan pada musim 2012-13 bersama Chelsea.
Namun kariernya lambat laun meredup, terutama setelah menyeberang ke Manchester United. Bahkan, namanya kini tak lagi jadi pembicaraan banyak penikmat sepak bola.
Menurunnya performa dan inkonsistensi membuat Mata kehilangan pamornya meski usianya saat ini baru 33 tahun. Ia hanya menjadi cadangan mati di Man United.
Baca Juga: Penyesalan Seumur Hidup Zinedine Zidane, Tak Pernah Perkuat Marseille
Hampir serupa dengan Mata, beberapa pemain ternama juga pamornya mulai meredup entah karena inkonsistensi maupun cedera. Siapa saja mereka? berikut ulasannya yang dilansir dari berbagai sumber.
1. Eden Hazard
Rekan Juan Mata di Chelsea ini dikenal sebagai salah satu pemain terbaik semasa berkarier di Inggris. Kehebatannya dikenal berkat ketangguhannya dalam mendribel bola dan membuat peluang.
Baca Juga: Tottenham Menang 3-2 atas Vitesse, Conte: Itu Pertandingan yang Gila
Karena kehebatannya itu, Real Madrid memboyongnya pada 2019 dari Chelsea dengan mahar 89 juta poundsterling. Harga yang fantastis mengingat kontraknya bersama The Blues tersisa 1 tahun saja.
Sayang kepindahannya ke Real Madrid juga menurunkan pamor Hazard. Cedera yang terus-terusan kambuh membuat namanya mulai dilupakan para penikmat sepak bola
2. Isco
Baca Juga: Tinggalkan PSS Sleman, Irfan Bachdim Ungkap Alasan Gabung Persis Solo
Masih dari Real Madrid, ada nama Isco yang juga meredup setelah cedera yang membuat namanya mulai tersisihkan dari skuad utama El Real.
Padahal, Isco dulunya merupakan bagian penting dalam Three Peat Real Madrid kala menjuarai Liga Champions dari 2016 hingga 2018.
Kini di usia yang baru 29 tahun, seharusnya Isco berada di puncak kariernya. Sayangnya, kini ia hanya bisa duduk di bangku cadangan dan bermain dengan menit bermain yang tak mumpuni.
Hampir sama dengan kasus Eden Hazard, Philippe Coutinho merupakan salah satu produk terbaik di Premier League. Kehebatannya terlihat semasa membela Liverpool.
Karena kehebatannya itu, Coutinho pun ditebus Barcelona dengan bayaran 135 juta euro dengan harapan dia bisa membawa Blaugrana menjadi tim juara.
Sayangnya Coutinho gagal nyetel. Bahkan, penampilan terbaiknya di Barcelona terjadi saat ia dipinjamkan ke Bayern Munchen dan membawa Die Roten meraih Treble Winners di musim 2019/20.
4. Gareth Bale
Sejak kepindahannya ke Real Madrid, Gareth Bale tak pernah menjadi idola bagi pendukung El Real. Namanya kalah bersaing dari pemain lainnya seperti Cristiano Ronaldo.
Meski telah banyak menggelontorkan gol dan menjadi pahlawan, Bale tetap dianggap remeh. Hal tersebut membuat hubungannya dengan pendukung dan manajemen Real Madrid memburuk.
Karena sikapnya itu, Bale kerap terpinggirkan. Pemain yang sempat digadang-gadang jadi pesaing Ronaldo dan Lionel Messi ini malah meredup pamornya dan sempat dibuang ke Tottenham Hotspur.
5. Mesut Ozil
Sama seperti Juan Mata, Mesut Ozil dicap sebagai salah satu playmaker terbaik di sepak bola modern saat ini. Gelontoran assist lahir dari kakinya di manapun ia bermain.
Namun, kariernya sempat meredup setelah Arsenal memutuskan untuk menepikannya. Ia bahkan tak masuk dalam skuad The Gunners saat bermain di Premier League.
Karenanya, pamor Ozil pun meredup dan ia dilepas ke Turki di mana ia bermain untuk Fenerbahce di usianya yang kini 33 tahun.