Bolatimes.com - Setelah empat bulan menjalankan tugasnya, Nuno Espirito Santo akhirnya resmi didepak dari kursi pelatih Tottenham Hotspur.
Seusai ditunjuk untuk menggantikan Jose Mourinho pada Juni 2021, Nuno Espirito Santo akhirnya harus melepas jabatannya sebagai pelatih Tottenham per Senin (1/11/2021).
Padahal, saat itu pelatih asal Portugal ini mendapat kontrak dengan durasi dua tahun. Namun, kekalahan tiga gol tanpa balas dari Manchester United memaksa manajemen mengambil tindakan tegas.
Baca Juga: Jadwal Hylo German Open 2021 Hari Ini: 5 Wakil Indonesia Tanding
Sebab, kekalahan yang diraih di hadapan pendukungnya sendiri itu membuat Tottenham semakin tersingkir dari papan atas klasemen sementara.
Saat ini, The Lilywhites berada di urutan ke-9 dengan koleksi 15 poin dari 10 laga. Mereka terpaut 10 poin dari Chelsea yang menjadi pemuncak sementara.
Sebetulnya, performa Tottenham bersama Nuno di awal musim ini cukup menjanjikan. Sebab, mereka mampu menyapu bersih tiga laga awal dengan kemenangan.
Baca Juga: Daftar Pebulu Tangkis Indonesia di Hylo German Open 2021: Kevin/Marcus Main
Namun, kekalahan dari Manchester United memaksa Nuno bersama tiga stafnya, Ian Cathro, Rui Barbosa, dan Antonio Diaz, harus segera angkat kaki dari London.
Profil Nuno Espírito Santo
Sebelum ditunjuk secara resmi sebagai nakhoda Tottenham pada 30 Juni 2021, Nuno Espirito Santo sempat menukangi Wolverhampton Wanderers.
Baca Juga: Gemasnya Anak-anak Ronaldo, Temani Georgina Rodriguez Cek Kandungan
Bersama klub itu pula, karier kepelatihan lelaki berusia 47 tahun ini mulai menanjak. Sejumlah prestasi sukses direngkuh meski bermula dari kasta kedua.
Awal kariernya bersama Wolverhampton bermula pada 21 Mei 2017. Saat itu, dia ditunjuk untuk memimpin Wolves di kompetisi kasta kedua Liga Inggris, atau EFL Championship.
Setelah enam musim terdepak dari kasta tertinggi, Wolves akhirnya kembali naik level ke Premier League di bawah asuhan Nuno Espirito Santo.
Baca Juga: Brutal! Tak Terima Timnya Kalah, Suporter Gremio Ngamuk Rusak Stadion
Saat itu, Wolves sudah memastikan promosi ke kasta tertinggi meskipun EFL Championship masih menyisakan empat pertandingan.
Pada akhir musim EFC Championship 2017/2018, Wolves akhirnya memastikan satu tiket promosi setelah meraih gelar juara.
Performa Wolves di Liga Inggris juga terbilang impresif. Pada bulan kedua, Nuno mendapatkan gelar sebagai Premier League Manager of The Month.
Sebab, Wolves menjadi salah satu tim kuat karena tampil tak terkalahkan sepanjang bulan September 2018. Mereka meraih 10 poin dari empat laga dan hanya kebobolan satu gol.
Ini menjadi kali pertama bagi manajer Wolverhampton yang meraih penghargaan tersebut. Sementara pada akhir musim, Wolves berakhir di peringkat ketujuh Liga Inggris 2018/2019.
Ini menjadi pencapaian terbaik dalam sepanjang sejarah Wolverhampton Wanderers di kasta tertinggi Liga Inggris sejak musim 1979/1980. Saat itu mereka, sukses duduk di peringkat enam klasemen akhir.
Sementara pada musim 2019/2020, Nuno bersama Wolves sukses mencapai babak perempat final UEFA Europa League.
Ini juga menjadi performa terbaik Wolves sejak terakhir kali menjadi finalis ajang tersebut pada 1971/1972.
Namun, pada 21 Mei 2021, Wolves dan Espirito Santo resmi mengumumkan akhir kerja sama. Pelatih asal Portugal ini dan pihak klub sepakat untuk sama-sama mengakhiri kontrak di akhir musim.
Dari catatan impresif itu, tak heran jika Nuno Espirito Santo mendapatkan gelar Doktor Kehormatan atau Honorary Doctorate di bidang olahraga oleh University of Wolverhampton pada 4 Mei 2019.