Bolatimes.com - Donyell Malen tengah naik daun berkat performa apiknya bersama Borussia Dortmund. Tak ayal ia pun digadang-gadang menjadi penerus Jadon Sancho.
Datang dari PSV Eindhoven, Malen memang punya atribut komplet. Bermain di posisi winger, membikin namanya seketika disandingkan dengan Sancho.
Baca Juga: Rumor Transfer: Manchester City Siap Bajak Mohamed Salah dari Liverpool
Malen lahir di Weiringen, Belanda, 19 Januari 1999. Ayahnya adalah keturunan Suriname dan ibunya adalah warga negara Belanda.
Pada 2007 atau saat usianya menginjak 8 tahun, Malen masuk skuat junior Ajax Amsterdam. Dari sana ia menimba ilmu sepak bola.
Selama 7 tahun di sana, Malen sudah menjalani pelgabagai kompetisi dan turnemen. Hanya, untuk menembus skuat utama, dia kerap ditepikan.
Baca Juga: Jelang Italia Vs Spanyol, Donnarumma Disambut Hinaan Fans AC Milan
Alhasil, pada 2015 saat usianya 16 tahun, Malen pindah ke Arsenal. Dia berharap mendapat menit bermain di Emirates Stadium.
Sayangnya, selama 2 musim di tim junior Arsenal, Malen gagal memikat hati para juru latih senior. Malen hanya bermain di Arsenal U-19 dan U-23 dengan catatan 116 laga, 79 gol, dan 24 assist.
Akhirnya, pada 2017, Malen pulang ke Belanda untuk gabung PSV Eindhoven. Di PSV, Malen bersinar dengan catatan 79 gol yang terjadi dengan rincian 55 gol dan 24 assist dari total 116 penampilan.
Baca Juga: Momen Shin Tae-yong Nyaris Hantam Asnawi Pakai Sepatu di Sesi Latihan
Pada musim pertamanya, Malen langsung mempersembahkan gelar Eredivisie alias liga tertinggi Belanda meskipun hanya bermain 4 kali.
Oleh performa impresif tersebut, Malen direkrut Borussia Dortmund. Seperti yang disebutkan di awal, dia akan menggantikan Sancho.
Saat ini, Malen sudah ada di Dortmund. Dalam suatu kesempatan, bekas pelatihnya di akademi Ajax bilang bahwa gaya main Malen mirip dengan pemain Chile, Alexis Sanchez.
Baca Juga: Tak Ikut Campur, PSSI Serahkan Dugaan 'Sepak Bola Gajah' PON ke Panitia
Donyell Malen bisa memainkan dua posisi, yakni sebagai penyerang dan juga pemain sayap. Olah bola yang mumpuni serta kecepatan serta ketepatan dalam mengambil keputusan membuatnya punya naluri membunuh dalam mencetak gol.