Bolatimes.com - Dalam sepak bola, ada sejumlah peraturan yang diikat dalam regulasi. Salah satunya adalah offside.
Aturan ini bak pisau bermata dua: menguntungkan dan merugikan. Tapi, tahukah Anda asal muasal offside ini.
Berikut Bolatimes rangkum penjelasan singkatnya untuk Anda:
Baca Juga: Fakta-fakta Menarik Jelang Man United vs Villarreal, Akhiri Hasil Seri
Apa Itu Offside?
Offside sering dilihat saat pemain penyerang yang berada pada posisi lebih dekat ke gawang lawan ketimbang pemain bertahan lawan. Dengan catatan, sebelum bola diumpan oleh rekan satu timnya.
Bahasa sederhananya: Offside merupakan suatu kejadian saat posisi pemain sepak bola berada di area lawan ketika bola sedang dioperkan menuju dirinya, sedangkan tidak ada pemain lawan setelahnya selain penjaga gawang.
Baca Juga: Mengintip Sumber Kekayaan Cristiano Ronaldo yang Mencapai Rp 1,73 Triliun
Offside Punya Sejarah
Offside mengadopsi istilah militer, yaitu "off the strength of your side". Artinya, pemain dibebastugaskan alias terlepas dari permainan.
Mengutip laman resmi FIFA, offside dalam sepak bola mengacu pada olahraga rugby. Konsepnya sama, melarang seorang pemain hanya diam menunggu umpan di depan gawang musuh.
Baca Juga: 5 Pesepak Bola Indonesia yang Mendunia, Salah Satunya Pernah Jebol AC Milan
Alami Beberapa Kali Perubahan
Aturan tiga pemain di belakang. Ini jadi awal mula offside diberlakukan dalam sepak bola.
Medio akhir 1863, aturan offside pertama kali disesuaikan dalam permainan sepak bola. Seorang pemain akan dianggap offside jika ada tiga pemain (termasuk penjaga gawang) lawan di depannya.
Baca Juga: Sifat Bos Rans Cilegon FC Diungkap Lala, Netizen: Pantes Rezekinya Ngalir
Aturan dua pemain di belakang jadi perubahan kedua yang diberlakukan FIFA yang terjadi pada tahun 1925. Dalam aturan ini, pemain akan dianggap offside jika ada dua pemain belakang lawan (termasuk kiper) yang berdiri di depan.
Aturan satu pemain belakang jadi revisi ketiga yang dilakukan FIFA medio 1990. Dalam aturan kali ini, offside akan berlaku bagi pemain yang di hadapannya hanya ada satu pemain (biasanya kiper, tetapi bisa juga pemain lain).
Adapun, pada tahun 1995, setelah bongkar pasang perihal aturan offside, FIFA dan IFAB memutuskan untuk merevisi dab membuat aturan jadi lebih longgar, karena pemain bebas dari offside jika tidak terlibat dalam permainan.
Regulasi offside dalam sepak bola telah ditetapkan dalam Laws of the Game oleh International Football Association Board (IFAB). Berikut penjelasanya.
Pemain dalam posisi offside apabila:
- Seorang pemain penyerang yang berada lebih dekat dengan garis gawang daripada bola dan dua pemain lawan terakhir.
- Pemain tidak dalam posisi offside apabila:
- Pemain berada pada daerah sendiri.
- Pemain sejajar dengan pemain kedua terakhir lawan.
- Pemain sejajar dengan dua pemain terakhir lawan.
- Posisi pemain yang dihitung adalah seluruh anggota badan kecuali tangan.