Bolatimes.com - Pada 2008, Timnas Spanyol sukses menjadi kampiun di Piala Eropa. Salah satu aktor di balik kesuksesan Tim Matador adalah Marcos Senna.
Sejatinya, Senna bukan lahir dan besar di Spanyol. Dirinya adalah warga negara Brasil yang kemudian berganti paspor menjadi Spanyol dan berhak membela Timnas Spanyol
Perjalanan Karier Marcos Senna
Baca Juga: 10 Pemain Termahal yang Dijual PSG, Ada Bintang Top Brasil
Senna memulai karier sepakbolanya di Rio Branco Esporte Clube. Setelah bermain di sejumlah klub di tanah kelahirannya, dia direkrut oleh Villarreal.
Datang pada 2002, Senna tak mendapat tempat utama di skuat Kapal Selam Kuning. Jika digabungkan, dirinya hanya bermain selama 25 penampilan.
Cedera jadi faktor yang membikin Senna jarang tampil Selama tiga musim, dirinya berjuang untu benar-benar sembuh dari cedera lutut.
Baca Juga: 5 Potret Aduhai Sonia Isaza, Kekasih Arturo Vidal yang Bertubuh Kekar
Pada musim 2005/06, Senna yang sudah pulih sukses membawa Villarreal ke semifinal Liga Champions. Tapi, di laga kontra Arsenal, timnya kalah agregat 0-1.
Senna kemudian mendapatkan kewarganegaraan Spanyol. Tak mendapat tempat di skuat Brasil lantaran sudah diisi pemain sekaliber Kaka, Ronaldinho, hingga Gilberto Silva, Senna kemudian memilih Spanyol.
Di Timnas Spanyol, Senna kemudian mendapatkan karier gemilang. Pada Piala Eropa 2008, dirinya tak tergantikan di daftar susunan 11 awal bahkan disebut pahlawan Spanyol.
Baca Juga: Gagal Menang, Real Madrid Masih Rajai Klasemen Sementara Liga Spanyol
Padahal, ada nama-nama macam Xabi Alonso, Cesc Fabregas, Santi Cazorla, Andres Iniesta, hingga David Silva. Namun, semuanya hanya jadi pelapis dan tergerus posisinya karena Senna selalu jadi pilihan utama.
Modal Marcos Senna dalam bermain adalah lugas dan elegan di lini tengah. Luis Aragones yang ketika itu melatih La Furia Roja mengatakan bahwa dirinya butu pemain yang bisa menyeimbangkan segala lini.
Namun, karier Senna cukup singkat bersama Spanyol yakni 28 laga dan 1 gol. Datangnya Sergio Busquets disebut-sebut menjadi salah satu faktor dia meredup setelah Euro 2008.
Baca Juga: Menang Lagi Tanpa Lionel Messi, PSG Puncaki Klasemen Sementara Liga Prancis