Bolatimes.com - Striker Real Madrid, Karim Benzema, memiliki penampilan khas dengan perban di tangannya saat berlaga. Perban di tangan Benzema itu lantas membuat banyak orang penasaran.
Banyak fans yang mengaitkan perban di tangan Karim Benzema itu adalah sebuah takhayul atau jimat yang dipakai pemain berusia 33 tahun tersebut. Namun, alasan yang sebenarnya bukan demikian.
Disadur dari laporan Marca pada Rabu (8/9/2021), Benzema mulai memakai perban tersebut pada Januari 2019. Saat itu, Real Madrid bertanding menghadapi Real Betis.
Baca Juga: Kisah Paul Vaessen, Bintang Muda Arsenal yang Hancur karena Narkoba
Dalam laga itu, Benzema mengalami cedera karena bentrokan dengan bek lawan Marc Batra. Striker berpaspor Prancis itu mengalami patah jari dan dia diberitahu untuk melakukan operasi.
Efek dari operasi tersebut bakal membuat Benzema absen sekitar dua bulan. Akan tetapi, Benzema dengan tegas menolak untuk melakukan operasi demi membantu Real Madrid yang kekurangan opsi di lini depan.
Benzema pun menunda operasinya di akhir musim untuk jarinya yang patah. Operasi jari Benzema memang berjalan sukses, tapi dia mengalami insiden sama yang menimpa jarinya.
Baca Juga: Deretan Pesepak Bola Eropa yang Punya Istri Cantik
Oleh sebab itu, Benzema mempertahankan penggunaan perban untuk melindungi jarinya. Pasalnya, dia tak mau absen untuk menghabiskan waktu lama demi menyembuhkan jarinya.
Kendati bermain dengan jari cedera dan dibantu perban, Benzema adalah striker haus gol yang diandalkan di lini serang Los Blancos. Cedera itu tak membuat performa Benzema menurun dan masih tampil prima.
Tercatat sejak musim 2018/2019 hingga 2020/2021, Benzema masih mencetak 87 gol di lintas ajang. Pada musim ini, Benzema masih membuktikan diri sebagai striker hebat dengan mencetak dua gol serta tiga assist dari tiga pertandingan di LaLiga Spanyol.
Baca Juga: Buntut Insiden Tendangan Kungfu, Postingan AHHA PS Pati FC Diserbu
Tentu saja pundi-pundi gol serta kontribusi Benzema akan dibutuhkan oleh Real Madrid yang berusaha meraih kesuksesan di bawah asuhan pelatih barunya, Carlo Ancelotti.