Bolatimes.com - Jika ada satu sosok yang berhak menjadi disebut pahlawan Italia sepanjang Euro 2020, maka orang tersebut adalah Gianluigi Donnarumma.
Gianluigi Donnarumma berhasil menjadi pahlawan Italia menjuarai Euro 2020 berkat kepiawaiannya di bawah mistar gawang.
Kiper berusia 22 tahun ini mampu menjadi penentu keberhasilan Italia meraih trofi Henri Delaunay berkat aksi heroiknya menggagalkan dua dari tiga penendang penalti Inggris.
Baca Juga: Pesona Martina Maccari, Istri Bonucci Pahlawan Italia di Final Euro 2020
Adu penalti sendiri terjadi karena Italia dan Inggris harus puas bermain sama kuat 1-1 di waktu normal dan babak tambahan waktu.
Donnarumma pun menunjukkan kualitasnya di bawah mistar dengan menggagalkan sepakan Jadon Sancho dan Bukayo Saka yang memastikan Italia menjadi kampiun Euro 2020.
Tak hanya di babak final ini saja Donnarumma berhasil menepis penalti. Di babak semifinal pun, ia mampu menjadi penentu keberhasilan Italia dengan kemampuannya menghadang penalti melawan Spanyol.
Baca Juga: 7 Potret Kamar Adiba Khanza, Si Cantik yang Pernah Digosipkan dengan Egy
Tak pelak, berkat aksinya tersebut, Donnarumma dinobatkan sebagai pemain terbaik Euro 2020 dengan catatan hanya kebobolan tiga gol sepanjang turnamen.
Penampilan apik Gianluigi Donnarumma di usia yang baru 22 tahun tentu tak lepas dari pengalamannya bermain di level tertinggi sejak berusia 16 tahun.
Karier Gianluigi Donnarumma
Baca Juga: Dinar Candy Murka, Bagian Sensitifnya Dipegang-pegang Pria Tak Dikenal
Di usia yang baru 22 tahun, Gianluigi Donnarumma telah mencatatkan 283 penampilan bersama klub dan tim nasional Italia.
Banyaknya caps yang ia jalani di usia muda tak lepas dari kebijakan AC Milan yang memainkannya secara reguler sejak musim 2015/16 atau saat usianya baru 16 tahun.
Karier Donnarumma yang baru seumur jagung secara usia ini dimulai sejak 2013 di mana akademi AC Milan mendatangkannya dari Castellammare.
Baca Juga: Pengakuan Nadia Christina, Alami KDRT dari Alfath Fathier Berkali-kali
Pelan tapi pasti, Donnarumma mampu masuk ke berbagai kelompok umur AC Milan seperti tim U-17 dan Primavera kendati usianya baru 14 atau 15 tahun.
Pada awal musim 2015/16, Sinisa Mihajlovic selaku pelatih AC Milan mengajak Donnarumma dalam tur pramusim dan diturunkan saat melawan Real Madrid di China pada Juli 2015.
Debut profesional pun baru Donnarumma dapatkan pada pekan ke-9 Serie A 2015/16. Mihajlovic memainkannya menggantikan Diego Lopez saat usianya baru 16 tahun 242 hari.
Debut tersebut pun membuatnya menjadi penjaga gawang termuda yang merumput di Serie A mengalahkan Gianluigi Buffon (17 tahun 9 bulan) pada 1995/96.
Dicerca Pendukung AC Milan, Dipuja oleh Italia
AC Milan yang identik dengan kesetiaan, menjadi ujian bagi Gianluigi Donnarumma di usia muda dan puncak performanya. Digadang-gadang sebagai bakal calon legenda, ia malah kedapatan dua kali enggan memperpanjang kontrak dengan Rossoneri.
Hal tersebut pertama kali terjadi pada 2017. Donnarumma menolak perpanjangan kontrak dari AC Milan dengan gaji sebesar 5 juta euro per tahunnya.
Kontrak itu diberikan AC Milan mengingat kontrak Donnarumma hanya tersisa satu tahun lagi. Saat itu, rumor menyebutkan ia mendapat tekanan dari sang agen, Mino Raiola, agar menolak perpanjangan kontrak dan mencari klub baru.
Penolakan perpanjangan kontrak ini menjadi polemik hingga para pendukung AC Milan melancarkan aksi protes kepada Donnarumma melalui media sosial Instagram.
Banyak komentar bernada kekecewaan dilontarkan kepada Donnarumma. Namun, berkat aksi protes tersebut, ia pun mau memperpanjang kontraknya selama tiga tahun atau hingga 2021.
Setelah menjalani kontraknya selama tiga tahun, kini di 2021 ini Donnarumma kembali enggan memperpanjang masa baktinya.
Bahkan, ia telah memutuskan tak memperpanjang masa baktinya sehingga Donnarumma pergi dari AC Milan dengan status Free Transfer.
Kepastian perginya Donnarumma pun diamini oleh AC Milan yang mendatangkan kiper baru, yakni Mike Maignan dari Lille.
Donnarumma pun menjadi rebutan banyak klub. Akan tetapi, hanya PSG yang dilaporkan berani memenuhi permintaannya berupa gaji besar.
Kepergian Donnarumma pun tak mendapat sambutan baik dari fans AC Milan. Bahkan saat ia tengah membela Italia di Euro, beredar foto di mana seorang pendukung menunjukkan uang kepadanya yang tengah berdiri di depan gawang.
Foto tersebut mereprentasikan kerakusan Donnarumma di mata pendukung AC Milan, kendati publik mengetahui bahwa agennya, Mino Raiola, lah yang rakus.
Meski banyak dicerca, Donnarumma mengabaikan semua tudingan miring yang datang untuk tetap fokus membawa Italia menjadi juara Euro 2020.
Dan keinginannya pun terwujud. Kini dialah pahlawan Italia. Dialah penentu juara. Dan dialah sang juru selamat Gli Azzurri.
Berakhirnya Euro 2020 pun akan menjawab pasti, kemana Gianluigi Donnarumma akan berlabuh. Apakah benar-benar PSG atau malah klub lainnya?