Bolatimes.com - Anak adalah harta paling berharga untuk orang tua. Frasa tersebut pun berlaku untuk para pesepak bola, termasuk Tomas Vaclik yang hampir kehilangan si buah hati karena bermain petak umpet.
Kisah menarik para pesepak bola tak hanya tercermin di lapangan saja. Kehidupan para pemain pun terkadang melahirkan kisah yang bisa jadi pelajaran seperti kisah dari kiper Timnas Republik Ceko, Tomas Vaclik.
Gelaran Euro 2020 telah berakhir untuk Ceko yang harus tersingkir di babak perempat final usai tumbang dengan skor tipis 1-2 dari Denmark.
Baca Juga: Pamer Foto Liburan, Georgina Rodriguez Seksi Berbikini saat Main Jet Ski
Ceko mampu membuat kejutan dengan melangkah ke babak perempat final usai mengalahkan Belanda di fase 16 besar dengan skor 2-0.
Keberhasilan Ceko mencapai perempat final Euro 2020 pun menjadi pencapaian tersendiri bagi para penggawanya. Salah satunya adalah Tomas Vaclik.
Kiper berusia 32 tahun ini menjadi salah satu aktor keberhasilan Ceko mengingat garangnya penampilannya di bawah mistar gawang.
Baca Juga: Profil Erlangga Setyo Dwi Saputro, Kiper Tertinggi di Indonesia
Kini, gelaran Euro telah usai baginya dan negaranya. Di tengah liburnya kompetisi dan tak adanya tugas negara, Vaclik pun akan rehat sejenak untuk menghabiskan waktu bersama keluarga.
Berbicara soal keluarga, Vaclik, yang terakhir bermain di Sevilla ini, punya pengalaman tak mengenakkan terkait anaknya.
Sebab, ia pernah mendapati anaknya hampir meninggal dunia karena bermain petak umpet bersama Tomas Vaclik di rumah. Bagaimana kisahnya?
Baca Juga: Fakta Menarik usai Inggris Lolos ke Final Euro 2020
Hampir Kehilangan Anak karena Petak Umpet
Kisah tak mengenakkan Tomas Vaclik ini sendiri terjadi pada 2019 silam, saat dirinya masih bermain untuk Sevilla di Spanyol.
Seperti keluarga biasa, Vaclik kerap bermain dengan anak-anaknya di waktu senggang di dalam rumah. Pada suatu hari, ia bermain petak umpet dengan anaknya.
Baca Juga: Fanny Ghassani Joget Sebelum Olahraga, Body Goals-nya Bikin Netizen Kagum
Tak disangka, permainan sembunyi tangkap ini hampir membuat nyawa anak perempuannya, Nicole, hilang akibat jatuh dari balkon lantai kedua.
“Dia (Nicole) bersembunyi di balik tirai di tangga lalu mengintip dan berteriak ‘Ayah, aku di sini’” kenang Vaclik seperti yang dikutip dari laman The Sun.
“Lalu saya menyuruhnya bersembunyi lagi dan saya akan menghitung. ‘Ayah, di mana kamu?’ Lalu tiba-tiba ada suara terjatuh sangat keras.
“Kami memiliki tangga di rumah dan ada pintu di balkon dengan tirai otomatis, karena ada sedikit retakan di tembok. Kami tak tahu soal itu sampai kejadian, sampai si kecil jatuh lewat celah pagar,” ucapnya.
Saat itu, Istri Vaclik, Marina, adalah orang pertama yang melihat sang anak jatuh ke lantai bawah dan berteriak minta tolong.
“Istri saya melihat dari dapur bahwa ada sesuatu yang jatuh dan dia berteriak kepada saya. Lalu, saya melihat ke bawah, di sana terbaring anak sayang yang berusia 3 tahun tak bergerak, tak sadarkan diri,” lanjutnya.
Beruntung bagi Vaclik, sang istri merupakan lulusan kedokteran dan dengan sigap menyuruhnya untuk memastikan agar sang anak tak menelan lidahnya.
“Saya mencoba membuka mulutnya untuk memastikan dia tidak menelan lidahnya. Untungnya, saya berhasil. Jari-jari saya memar. Cengkeraman rahangnya kuat saat itu,” tutur Vaclik.
Usai pertolongan pertama itu, sang anak, Nicole, sadarkan diri dan kemudian berteriak yang membuat Vaclik dan sang istri membawa anaknya ke rumah sakit.
Dalam perjalanan ke rumah sakit, Nicole pingsan berkali-kali dan bagi Vaclik itu merupakan pengalaman yang mengerikan.
“Para dokter memberi tahu kami bahwa itu adalah keajaiban dia tidak mengalami kerusakan sama sekali. Tidak ada gegar otak dan hasil pemindaian baik-baik saja.
“Satu-satunya keberuntungan kami dan penjelasan ilmiah dalam kejadian itu adalah dia jatuh di sisi datar tangga. Jika dia mendarat di sisi runcing, dia akan meninggal,” pungkasnya.
Sejak saat itu, Nicole pun berangsur sembuh dan mulai ceria lagi. Bahkan Nicole sering muncul di media sosial Tomas Vaclik, termasuk saat dirinya menjuarai Liga Europa 2019 bersama Sevilla.