Bolatimes.com - Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Peribahasa ini tepat untuk menggambarkan deretan pesepak bola yang mengikuti kepopuleran sang ayah di lapangan hijau, salah satunya Erling Braut Haaland.
Sepak bola terus bergulir dan tak lekang oleh waktu. Para pemain yang berkecimpung di dalamnya pasti akan habis dan berganti ke generasi berikutnya entah karena usia ataupun faktor pendukung lainnya.
Banyak para pesepak bola yang telah habis masanya akan menurunkan kecintaannya ke si kulit bundar pada para anak-anaknya.
Baca Juga: Profil Qatar, Negara Tuan Rumah Piala Dunia 2022
Terkadang, banyak anak-anak dari pesepak bola tak mampu mengikuti atau meneruskan jejak sang ayah yang lebih dulu memiliki nama besar di lapangan hijau.
Besarnya ekspektasi atau bahkan tuntutan nama disebut menjadi penyebab utama seorang anak gagal mengikuti jejak sang ayah di sepak bola.
Meski demikian, masih ada beberapa anak pesepak bola top yang perlahan atau telah mengikuti dan melebihi kepopuleran sang ayah. Lantas siapa saja pemain tersebut? Berikut daftarnya.
Baca Juga: Viral Aksi Gila Suporter Timnas Inggris, Selebrasi Telanjang di Jalanan
1. Erling Braut Haaland
Siapa yang tak kenal dengan nama Erling Braut Haaland? Penyerang berusia 20 tahun ini menjadi buah bibir karena ketajamannya di Red Bull Salzburg dan Borussia Dortmund.
Kehebatannya dalam menjebol gawang lawan memang tak serta merta turun dari sang ayah, Alf Inge Haaland, yang dulunya bermain sebagai pemain bertahan.
Baca Juga: Profil Shin Tae-yong, Pelatih Timnas Indonesia yang Buat Jerman Kocar-kacir
Berkat ketajamannya di usia muda itu, Haaland kini bisa menyamai dan juga melampaui nama besar yang sang ayah ukir di medio 1990 an.
Bagi pecinta sepak bola Italia tahun 90 an, pasti akrab dengan nama Enrico Chiesa. Ia merupakan salah satu penggawa Timnas Italia dan juga legenda Serie A berkat pencapaiannya bersama Parma dan Fiorentina.
Baca Juga: Dikontrak 4 Tahun, Marc Klok Dikasih Wejangan Ini oleh Pelatih Persib
Nama beken Enrico Chiesa pun ia turunkan ke anaknya, Federico Chiesa. Tak hanya nama saja, kemampuan Enrico pun seperti diwariskan ke Federico Chiesa.
Chiesa mengikuti jejak sang ayah bermain sebagai penyerang sayap dan bermain untuk Fiorentina. Pada awal musim 2020/21, ia memutuskan hijrah ke Juventus.
Di usianya yang ke-23, Chiesa bahkan hampir menyamai torehan gelar sang ayah dan juga menyamai pencapaian sang ayah yang ambil bagian dalam perjalanan Timnas Italia di ajang Euro.
Dengan usia yang masih muda, bukan tidak mungkin Chiesa akan melampaui nama besar sang ayah di pentas Serie A.
Kasper Schmeichel menorehkan tinta emas kala membantu Leicester City menjuarai Liga Inggris musim 2015-16. Torehan ini pun membuatnya mampu menyamai catatan sang ayah, Peter Schmeichel.
Sebagaimana diketahui, Peter Schmeichel adalah penjaga gawang legendaris Manchester United yang pernah meraih Treble Winner di tahun 1999 dan membawa Denmark menjuarai Euro 1992.
Pencapaian sang ayah itu jelas membuat banyak orang berekspektasi banyak kepada Kasper. Namun apa daya, penjaga gawang Denmark ini lebih banyak membela tim-tim kecil.
Alhasil, pencapaiannya bersama Leicester dengan menjuarai Liga Inggris dan Piala FA pun menjadi pembuktiannya bahwa di tim kecil pun ia bisa mengikuti prestasi sang ayah.
Di tahun 2021 ini, Kasper pun masih ingin membuktikan kapasitasnya bahwa dirinya bisa menyamai torehan sang ayah lainnya, yakni membawa Denmark menjuarai Euro untuk kedua kalinya.
4. Leroy Sane
Mendengar nama Sane, pikiran para pecinta sepak bola akan tertuju pada sosok Leroy Sane. Maklum saja, ia merupakan bintang dari sederet klub besar seperti Manchester City dan Bayern Munchen.
Namun, tanpa disadari nama yang Sane dapatkan berasal dari sang ayah yang juga seorang pesepak bola, yakni Souleyman Sane.
Souleyman dulunya merupakan seorang penyerang tajam yang membela tim-tim tradisional kaya sejarah di Jerman seperti FC Nurnberg.
Ketajamannya di dunia internasional pun dikenal kala dirinya membela Senegal. Sane lantas mengikuti jejak sang ayah dan bahkan melebihi kepopuleran sang ayah di pentas sepak bola saat ini.
Nama Lukaku sejatinya terlebih dulu diperkenalkan oleh Roger Lukaku yang tak lain ayah dari penyerang Inter Milan, Romelu Lukaku.
Roger Lukaku adalah penyerang asal Kongo yang banyak menjalani karir sepak bolanya di Belgia bersama klub-klub papan atas Jupiler Pro league.
Saat berkarir di Belgia lah sang anak, Romelu Lukaku, lahir ke dunia dan kini menjadi salah satu penyerang tertajam di dunia.
Dengan status sebagai salah satu penyerang tertajam di dunia, Romelu Lukaku berhasil mengalahkan karir dan popularitas sang ayah dengan sederet prestasi dan torehannya.