Bolatimes.com - Kritik tajam dilayangkan pada Alvaro Morata ketika gagal mengeksekusi hadiah penalti yang diberikan untuk Spanyol saat melawan Slovakia di Euro 2020. Padahal jika dilihat dari skor akhir, Spanyol masih memenangkan pertandingan tersebut dengan 5 gol tanpa balas.
Nahasnya, kejadian Alvaro Morata gagal penalti ini ternyata berdampak panjang. Pemain berusia 28 tahun ini menyebutkan bahwa dirinya menerima segala jenis kritikan hingga menerima ancaman pembunuhan yang dialamatkan kepada keluarganya.
Ancaman Pembunuhan karena Alvaro Morata Gagal Penalti
Baca Juga: Mengenang Kebiasaan Merokok Wojciech Szczesny hingga Ditendang dari Arsenal
Keresahannya justru timbul manakala terdapat ancaman pembunuhan yang ditujukan untuk ia dan keluarganya dari pihak yang tak dikenal. Pihak tersebut menyatakan kekecewaannya dengan melayangkan ancaman serius, sehingga membuat Morata, istri, dan ketiga anaknya merasa cemas.
Ia mengungkapkan kritik dan olokan sudah biasa diterimanya. Namun ketika sudah menyangkut keselamatan sang istri dan ketiga anaknya, Morata bersikap tegas dan mengatakan juga bahwa semua memiliki batas. Hal ini dikutip dari The Sun yang mengabarkan berita tersebut pada 25 Juni 2021 lalu.
Ancaman pembunuhan ini bukan hal main-main, dan membuat keluarga tersebut cukup terpuruk kondisi mentalnya. Terlebih ketika sebelumnya Morata mengetahui bahwa olokan juga diterima oleh sang buah hati ketika mereka berkunjung ke Sevilla dengan jersey tim nasional Spanyol.
Baca Juga: Momen Ketika Dua Gol Penting di Euro Hilang dari Siaran TV
Sempat Menemui Psikolog
Ancaman tersebut begitu membekas dan membuat cedera mental pemain yang sudah terbilang senior ini. Bahkan Morata diketahui harus menemui psikolog setelah mendapatkan ancaman tersebut.
Sebenarnya rasa stres yang dirasakan Morata sudah dimulai sejak laga Spanyol kontra Polandia. Laga tersebut berakhir dengan hasil imbang, karena Morata gagal menyelesaikan peluang yang dimilikinya.
Baca Juga: Profil Kaya FC-Iloilo, Kalah Lawan PSM tapi Main di Liga Champins Asia
Secara praktis sebenarnya hal tersebut bukan sepenuhnya salah Morata, namun sebagai seorang pemain profesional, ia merasa bertanggung jawab penuh pada kesempatan yang gagal dikonversi menjadi gol tersebut.
Ancaman pembunuhan yang dilayangkan karena Alvaro Morata gagal penalti tersebut tentu jadi catatan buruk bagi publik seluruh dunia. Agaknya, hal tersebut tidak boleh terulang, karena akan mencederai semangat positif yang dibawa oleh Euro 2020.
Semoga pada pertandingan melawan Kroasia, Senin, 28 Juni 2021 mendatang kondisi Morata sudah pulih, dan kembali bisa memberikan yang terbaik untuk timnya.
Baca Juga: 5 Pemain Terbaik di Copa America 2021 Sejauh Ini