Bolatimes.com - Duo asal Portugal, Joao Sacramento dan Nuno Santos resmi meninggalkan pekerjaan mereka sebagai staf pelatih di klub Prancis, Lille. Keduanya kini menjadi bagian dari staf Jose Mourinho di Tottenham Hotspur.
Seperti diketahui, Mourinho resmi ditunjuk sebagai manajer baru Tottenham pada Rabu (20/11/2019). Pria asal Portugal itu ditunjuk untuk menggantikan Mauricio Pochettino yang dipecat kurang dari sehari sebelumnya.
Sacramento (30 tahun) sebelumnya menjabat asisten pelatih Lille dan menjadi tangan kanan bagi Christophe Galtier sebagai pelatih kepala klub.
Baca Juga: Ustaz Abdul Somad Sebut Olahraga Catur Haram, Apa Kata PB Percasi?
Sacramento awalnya bergabung dengan Lille pada Januari 2017 dan bekerja di bawah mantan pelatih Marcelo Bielsa, yang kemudian dipecat pada tahun yang sama.
Sementara itu, Santos (46 tahun) telah bekerja sebagai pelatih kiper di Lille sejak musim panas 2018. Saat masih aktif bermain, Santos adalah kiper di Benfica pada tahun 2000 silam ketika Mourinho mengawali karier melatihnya bersama klub raksasa Portugal tersebut.
Yang menjadi masalah, Galtier rupanya kesal dengan cara Mourinho 'membajak' dua orang kepercayaannya itu. Ia tidak menyalahkan duo staf pelatihnya lantaran menerima tawaran Mourinho, namun ia menegaskan dirinya tidak terlalu senang dengan cara The Special One.
Baca Juga: Disebut Jadi Penemu Bakat Safawi Rasid, Rahmad Darmawan Merendah
"Setiap orang memiliki cara mereka sendiri dalam melakukan sesuatu. Sangat berkelas, untuk bertindak seperti itu!" sindir Galtier pada Mourinho, seperti dilansir Evening Standard.
"Saya marah, waktunya tidak tepat! Musim (2019/2020) tengah memasuki waktu krusial. Ada banyak cara untuk melakukan banyak hal. Bagaimanapun, yang penting saya setuju dengan keputusan presiden (Lille - Gerard Lopez) yang merelakan mereka (Sacramento dan Santos) pergi," celoteh pelatih berusia 53 tahun itu.
"Saya juga pernah menjalani peran sebagai asisten. Mereka diminta, mereka percaya pada proyek klub, mereka ingin pergi. Itulah sepakbola sekarang ini," tandasnya.
Baca Juga: FIFPro Kecam Putusan FA Ukraina yang Hukum Pemain Donetsk karena Rasis