Bolatimes.com - Liverpool dibebani target tinggi di ajang Piala Dunia Antarklub di Doha, Qatar pada 11-21 Desember mendatang. Sebagai jawara Eropa, The Reds dituntut untuk menang dan menggondol trofi juara.
Seperti edisi-edisi sebelumnya, wakil dari Eropa selalu meraih kemenangan. Terakhir adalah Real Madrid yang sanggup merebut titel juara sebanyak tiga kali secara berturut-turut sejak 2016 hingga 2018.
Sementara tim di luar Eropa yang sanggup meraih gelar juara adalah Corinthians pada 2012. Kala itu, klub asal Brasil tersebut mengalahkan Chelsea.
Baca Juga: Bantai Arema FC 3-0, Persib Merangsek ke Papan Atas Klasemen
Melihat tuntutan publik yang begitu deras, Jurgen Klopp meminta skuatnya tetap santai. Ia menginginkan pertandingan dimainkan dari hati dan tak mempedulikan omongan orang lain.
''Saya bukan orang yang harus menjadi manajer Liverpool pertama yang menjuarai Piala Dunia. Tapi kami akan mencoba meraihnya dengan kekuatan yang kami miliki,'' ujar Klopp, sebagaimana dilansir dari laman resmi FIFA.
''Sejauh ini, saya tidak merasakan tekanan apapun. Saya melihatnya sebagai kesempatan yang menarik dan bagian tersulitnya adalah kami harus menghadapi tim dari benua lain yang jarang kami temui. Tentu saja ini akan menyulitkan,'' imbuhnya.
Baca Juga: Roberto Mancini Ogah Panggil Balotelli ke Timnas Italia, Mengapa?
''Kami akan mempersiapkan diri seperti biasanya. Kami tidak banyak melihat sepak bola Brasil, Argentina, Meksiko, atau Timur Tengah. Jadi saya tidak begitu tahu soal mereka, tentu ini akan sangat menarik,'' tandas pelatih asal Jerman itu.
Lebih lanjut, kesempatan kali ini memang tak boleh disia-siakan oleh Liverpool. Jika bisa memetik kemenangan, maka mereka bakal bisa membalas kegagalan saat takluk dari Sao Paulo pada 2005.
Sebagai juara Eropa, Liverpool pun akan langsung tampil di semifinal pada 18 Desember mendatang. Sedangkan calon calon lawannya kalau bukan Al Sadd (Qatar), Hienghene Sport (Kaledonia Baru), atau Monterrey (Meksiko).
Baca Juga: Liverpool Ketar-ketir Mohamed Salah Dipanggil Timnas Mesir, Ini Alasannya