Bolatimes.com - Pelatih Ajax Amsterdam, Erik ten hag, menegaskan tidak akan bertahan saat menjamu Tottenham Hotspur. Ia tetap menyajikan permainan menyerang kendati memiliki kunggulan pada pertemuan pertama.
Ajax akan menjamu Tottenham pada leg kedua babak semifinal Liga Champions 2018/2019 di Amsterdam Arena, Kamis (9/5/2019) malam WIB. Menjelang laga itu, Frenkie de Jong dan kolega lebih diunggulkan untuk melaju ke final karena telah unggul 1-0 pada pertemuan pertama.
Tidak hanya itu, pada pertemuan kedua, Ajax juga akan bermain di hadapan puluhan ribu suporternya sendiri. Kondisi itu semakin menguntungkan tim berjuluk de Godenzonen untuk menyusul Liverpool.
Baca Juga: Sergio Busquets: Kekalahan Ini Sulit Diterima
Di atas kertas, Ajax hanya perlu bermain imbang untuk bisa lolos ke babak final Liga Champions musim ini. Mereka perlu sedikit bermain bertahan untuk mengamankan keunggulan 1-0 di pertemuan pertama.
Namun, Erik ten Hag mengaku tidak akan menggunakan strategi bertahan pada pertandingan nanti. Ajax siap untuk kembali meraih kemenangan atas Tottenham agar bisa menantang Liverpool di final Liga Champions 2018/2019.
"Ketika Anda bermain melawan tim dari Liga Inggris intensitasnya lebih tinggi. Kami harus mendorong batas kami lagi. Itulah tantangan kami untuk besok. Kami harus memenangkan pertandingan besok dan kami akan bermain dengan kekuatan kami. Kami harus menang. Ini adalah pertandingan baru yang harus kami mainkan," kata Erik Ten Hag di laman resmi UEFA, Rabu (8/5/2019).
Baca Juga: Resmi Ditunda, Ini Jadwal Terbaru Launching Tim dan Uji Coba PSS Sleman
"tandang itu penting. Kami akan bermain di arena dengan atmosfer luar biasa dan kami berharap itu akan membantu kami. Mungkin terdapat masalah kecil dengan David Neres. Dia akan bisa berlatih dan kami pikir dia akan bisa bermain, namun itu tanda tanya kecil," tuturnya menutup.
Ajax sudah lama sekali tidak melangkahkan kaki di final Liga Champions. Terakhir kali mereka melakukannya adalah pada edisi 1995/1996 atau 24 tahun silam. Ketika itu, Ajax menghadapi Juventus, tetapi gagal juara setelah gagal di adu penalti.
Baca Juga: Dibantai 0-4 oleh Liverpool, Pelatih Barcelona Kecewa Berat