Bolatimes.com - Pelatih AC Milan, Gennaro Gattuso, enggan mengomentari rumor adanya perpecahan yang berimbas pada panasnya situasi di ruang ganti Inter Milan. Namun, ia menegaskan, jika kondisi itu terjadi dalam timnya, dipastikan ia akan bersikap galak demi meredam situasi.
Ruang ganti Inter Milan tengah memanas akibat konfil antara eks kapten Nerazurri, Mauro Icardi, dengan pelatih Luciano Spalletti. Imbasnya, masalah itu menjalar ke ruang ganti tim yang terpecah menjadi tiga kubu, yakni pemain-pemain asal Italia, pemain asal Amerika Selatan, dan juga pemain asal Eropa Timur.
Mengenai kondisi itu, Gattuso enggan memberikan komentar. Hanya saja, andai keadaan itu tengah berada di bawah tim yang tengah diasuhnya, ia tidak segan menjadi orang paling galak di dunia.
Baca Juga: Begini Kata Ole Usai Manchester United Tersingkir dari Piala FA
Sebab, ruang ganti bagi Gattuso adalah tempat yang sakral yang haru dihormati. Sehingga, ia begitu mengharamkan perpecahan hingga tidak saling menaruh rasa respek terjadi di ruang ganti tim.
“Saya tidak bisa menjawabnya karena tidak berada di situasi tersebut, tetapi saya bisa menjawabnya dengan pemahaman saya. Bahkan seorang pemain terbaik di dunia harus menghormati setiap anggota di ruang ganti. Ketika seseorang tidak respek, sekali lagi ini soal anak asuh saya sendiri, maka saya akan menjadi orang paling galak di dunia,” katai Gennaro Gattuso, dikutip dari Football Italia, Minggu (17/3/2019).
“Tim sepak bola dibanding di ruang ganti dan respek adalah hal yang fundamental, tidak hanya bagi pemain, tetapi juga mereka yang terhubung dengannya. Ruang ganti adalah tempat yang suci. Saya lebih suka mereka saling caci dan mengeluarkan semuanya tetapai masalah bisa diselesaikan dalam beberapa hari,” tegasnya menutup.
Baca Juga: Ini Alasan Mulia Zidane Tunjuk Keylor Navas di Starting Eleven Real Madrid
Sejatinya, situasi yang tidak kondusif juga pernah dialami AC Milan di bawah asuhan Gattuso. Beberapa waktu lalu, ruang ganti Rossoneri sempat dipanaskan dengan isu kepindahan Gonzalo Higuain. Namun, pelatih 41 tahun itu mengambil langkah tegas dengan memulangkan striker asal Argentina itu ke Juventus yang kemudian dipinjamkan ke klub Inggris, Chelsea.