Bolatimes.com - Maroko akan menantang Iran di laga perdana penyisihan Grup B Piala Dunia 2018 di Stadion Saint Petersburg, Jumat (15/6/2018).
Pertemuan ini merupakan kali pertama di antara kedua tim. Sama-sama buta kekuatan lawan, laga perdana di grup "neraka" ini dipastikan bakal berlangsung seru.
Kedua tim pun kompak menyebut laga tersebut memiliki tensi layaknya partai puncak alias final Piala Dunia.
Pelatih Iran, Carlos Queiroz menyebut setiap pertandingan di fase grup ini sangat penting. Setiap laga adalah pertaruhan dan harus dimenangkan mati-matian.
"Ini akan menjadi seperti final Piala Dunia. Kami akan bermain seperti kami bermain untuk hidup kami," terangnya kepada BBC Sport.
Di sisi lain Asisten Pelatih Maroko Mustapha Hadji mengungkapkan pertandingan perdana menghadapi Iran serasa melakoni laga final. Ini akan menjadi pertandingan yang tak mudah.
"Ini akan jadi pertandingan yang sulit karena kami menyaksikkan Iran dalam kualifikasi dan mereka memiliki tim yang sangat bagus serta semangat yang prima. Tetapi jika kami menang kami memiliki peluang besar untuk mencapai putaran kedua. Itulah yang kami inginkan," tegasnya.
Ya, Iran memang tim kuat. Sardar Azmoun dkk memang menunjukkan penampilan yang apik selama babak kualifikasi Piala Dunia.
Meski pernah merasakan kalah dua kali saat melawan Tunisia (1-0) dan Turki (2-1), namun tim berjuluk Singa Persia ini menang tiga kali ketika melawan Aljazair (2-1), Uzbekistan (1-0), dan Lithuania (1-0).
Disamping itu Iran juga memiliki catatan mengkilap sebelum melaju ke putaran final Piala Dunia 2018 Rusia. Mereka adalah tim kedua yang memastikan lolos setelah Brasil dan mengemas enam kemenangan, empat kali imbang, serta tak tersentuh kekalahan dalam 10 laga kualifikasi Grup A zona Asia. Mereka juga mencetak rekor clean sheets sebanyak 9 kali dengan total bermain selama 1121 menit tanpa kebobolan.
Duo Alireza Jahanbakhsh dan Sardar Azmoun sepertinya bakal tetap jadi andalan Iran di lini depan. Apalagi mengingat reputasi kedua penyerang ini yang cukup produktif.
Jahanbakhsh adalah pencetak gol terbanyak di liga Belanda dengan 21 gol untuk AZ Alkmaar. Sedangkan Azmoun juga sama mahirnya. Ia saat ini sudah berada di posisi kelima dalam daftar pemain Iran terbaik sepanjang masa dengan mengoleksi 23 gol meski baru 23 tahun.
Sementara itu, Maroko juga bukanlah tim sembarangan. Skuat Singa Atlas ini memiliki barisan pertahanan yang tak bisa diremehkan.
Queiroz pun mengakui itu. Ia menyebut di babak kualifikasi pertahanan Maroko tampil solid sehingga gawang mereka jarang sekali kebobolan.
Di luar itu semua, dengan tipe permainan yang tak jauh berbeda, pertarungan kedua tim kemungkinan bakal berlangsung seru di lapangan tengah.
Untuk menghadapi itu, Pelatih Maroko asal Prancis, Herve Renard, sangat mengandalkan sosok Hakim Ziyech di lini ini. Pemain AFC Ajax ini telah mengemas 18 penampilan bersama skuat Maroko dengan koleksi sembilan gol. Sementara di level klub, dalam 62 laga bersama Ajax ia mengemas 16 gol.
Selain itu, Maroko juga memiliki Younes Belhanda. Playmaker Galatasaray ini dikenal sulit untuk ditaklukkan dan rajin untuk membantu serangan.
Berdasarkan statistik, dalam lima laga persahabatan terakhir, Maroko mengemas empat kemenangan dan sekali hasil imbang.
Pada pertandingan persahabatan terakhir, gelandang serang Hakim Ziyech mencetak satu dari tiga gol yang bersarang di gawang Estonia melalui titik putih.
Sementara tiga kemenangan lain, diraih saat mengalahkan Slovakia (2-1), Serbia (1-2), dan Uzbekistan (2-0). Sedangkan hasil seri terjadi ketika Maroko mampu menahan imbang Ukraina tanpa gol pada laga yang digelar 1 Juni 2018 lalu.
Dengan catatan apik yang ditunjukkan kedua tim tersebut, laga perdana di fase Grup B tentunya tak boleh terlewatkan.
Apalagi Maroko memiliki ambisi yang besar di pentas Piala Dunia kali ini setelah 20 tahun tertidur. Sedangkan bagi Iran, Piala Dunia Rusia adalah kesempatan keduanya untuk bisa memperbaiki catatan buruk di periode sebelumnya yang hanya jadi juru kunci di fase Grup F Piala Dunia Brasil 2014.