Oleh sebab itulah Zidane dalam beberapa kesempatan terus mewanti-wanti para penggawanya bahwa leg kedua ini semua harus fokus pada pertandingan. Sebab, Madrid belum sepenuhnya aman.
"Mereka akan datang tanpa beban, saya peringatkan. Kami akan ambil bagian dalam laga yang besar. Saya meminta para pemain untuk menampilkan yang terbaik sepanjang sejarah karena kami akan butuh itu untuk lolos ke final," ujarnya.
Ya meski sama sama bernasib datang dengan skuat pincang, beban Bayern Munchen sebetulnya bisa dibilang lebih diuntungkan. Pertama mereka mampu mencuri satu gol di kandang. Lalu kedua, dua penggawanya yakni David Alaba dan gelandang Javi Martinez telah pulih dan siap turun di leg kedua nanti.
Keuntungan ini membuat kans Die Roten masih terbuka lebar untuk membalikkan keadaan. Thomas Muller pun mengamini hal tersebut.
@championsleague/Instagram
Dinukil dari Express, Muller mengungkapkan kekalahan Munchen sebetulnya bukan faktor barisan pertahanan yang lengah, tetapi lantaran banyaknya peluang emas yang tak bisa dimaksimalkan.
"Jika melihat seluruh pertandingan, kami terlihat sangat naif. Kami tidak bisa menunjukkan penampilan seperti pada laga-laga sebelumnya. Kami seharusnya bisa mengakhiri laga dengan hasil yang lebih baik. Gol kedua Real Madrid merupakan kesalahan kami, tetapi yang paling fatal adalah kami banyak membuang peluang," jelasnya.
Pemain yang sudah mengoleksi 171 gol dari 425 pertandingan bersama skuat Bayern Munchen tersebut pun menyatakan optimismenya menghadapi leg kedua di Santiago Bernabeu. Menurutnya hasil pertandingan bisa saja berbeda, apalagi timnya pernah berpengalaman membalikkan defisit dan memaksakan babak tambahan pada musim lalu saat bersua Real Madrid.
Secara total, Bayern Munchen berhasil menciptakan 11 peluang. Namun hanya lima yang tepat mengarah ke gawang. Sementara Real Madrid tampil lebih efektif setelah menciptakan dua gol dari empat peluang yang didapat.