Bolatimes.com - Upacara pengalungan medali untuk pemenang cabang olahraga jalan cepat nomo 20 km SEA Games 2023 pad Sabtu (6/5/2023) jadi perhatian lantaran memakai lampu mobil.
Alih-alih menggunakan penerangan memadai, prosesi tersebut memanfaatkan cahaya lampu mobil yang berada di lokasi. Usut punya usut, ini terjadi karena kondisi darurat.
Upacara pengalungan medali digelar di kawasan candi Angkor Wat, Seam Reap, Kamboja Sabtu malam,
Baca Juga: Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia U-22 vs Timor Leste, Indra Sjafri Rotasi Pemain
Menyadur Antara, di venue serba terbatas fasilitas karana berada di tengah hutan.. Panitia mengatasi ketiadaan penerangan dengan memakai tiga lampu mobil sebagai sumber cahaya upacara
Upacara pengalungan medali tersebut menurut jadwal sebenarnya akan dilaksanakan sebelum matahari tenggelam, tetapi terpaksa diundur terdampak penundaan start lomba nomor jalan cepat 20 km tersebut.
Pengunduran diri pun mau tak mau harus dilakukan untuk menghindari cuaca panas yang ekstrem yang dipastikan akan membuat para atlet tidak nyaman bahkan bisa jadi membahayakan.
Baca Juga: Jadwal Semifinal Voli Putra SEA Games 2023: Indonesia vs Vietnam, Thailand vs Kamboja
Atas kesepakatan para manajer seluruh kontingen, Hendro Yap dan delapan atlet jalan cepat lain memulai lomba pada pukul 16:45 atau ditunda 45 menit dari jadwal, sedangkan untuk kategori putri dimulai lima menit sesudahnya.
Walaupun sudah diundur, cuaca panas tetap menyengat dan menyulitkan para atlet untuk mengukir catatan waktu terbaik. Bahkan beberapa atlet terkapar dan tidak bisa menyelesaikan lomba.
Pelari Indonesia Hendro Yap suksesmeraih medali emas kategori putra dan Violine Intan Puspita untuk kategori putri.
Baca Juga: Dalih Pelatih Malaysia U-22 usai Dipermalukan Thailand di SEA Games 2023: Kami Bukan Tim Lemah
Hendro Yap pun langsung ambruk begitu melewati pita finis dan harus dipapah oleh para ofisial Indonesia.
“Waduh ampun panasnya luar biasa. Ini paling panas selama saya ikut SEA Games. SEA Games SEA Games sebelumnya tidak separah ini,” kata Hendro.
Akibat pengunduran jadwal tersebut, lomba selesai saat matahari tenggelam dan upacara pengalungan medali pun harus dilakukan saat langit sudah gelap.
Baca Juga: Satu Pesan Indra Sjafri untuk Pemain Timnas Indonesia U-22: Jangan Remehkan Timor Leste
Namun disini lah kreativitas panitia muncul. Mengatasi kendala penerangan, mereka berkreasi memanfaatkan cahaya dari tiga mobil.
“The show must go on.” Upacara pun dilangsungkan tetap dengan khidmat. Sang saka Merah Putih tetap berkibar dengan gagah dan lagu Indonesia pun tetap berkumandang.
Manajer kontingen atletik Indonesia untuk SEA Games 2023 Mustara Musa tak mempersoalkan penerangan darurat saat itu.
“Sama sekali tidak ada masalah dengan memakai lampu mobil. Karena ini kan darurat situasi dan kondisinya. Kami justru mengapresiasi karena panitia sigap mengatasi persoalan penerangan ini dan yang terpenting Merah Putih tetap berkibar dan Indonesia Raya tetap berkumandang," kata dia.