Bolatimes.com - Mengenal lebih jauh sosok Rony Agustinus, pebulu tangkis Indonesia yang direkrut oleh Korea Selatan untuk menjadi pelatih bagi atlet-atletnya.
Jagat bulu tangkis Indonesia belum lama ini dikejutkan dengan keputusan Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan (BKA) yang menunjuk Rony Agustinus sebagai pelatih.
Dirangkum dari berbagai sumber, Rony Agustinus direkrut oleh BKA untuk menjadi pelatih sektor tunggal putra yang tengah berbenah.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-20 Gagal Menang Lawan Baerum SK, Zanadin Fariz Kritik Wasit
Penunjukannya tersebut bukanlah hal yang cukup mengagetkan. Sebab, banyak pebulu tangkis Indonesia yang telah pensiun kerap dibajak oleh rival-rivalnya sebagai pelatih.
Apalagi bagi penunjukkan Rony Agustinus oleh BKA. Pasalnya, sebelum direkrut Korea Selatan ia sudah pernah melatih di negara lainnya.
Ditunjuknya Rony Agustinus menjadi pelatih Korea Selatan pun membuat banyak Badminton Lovers mencari tahu akan sosoknya.
Baca Juga: 5 Pemain Naturalisasi Tersukses di Indonesia, Ada Cristian Gonzales hingga Beto Goncalves
Lantas, siapakah sosok Rony Agustinus tersebut? bagaimana sepak terjangnya di dunia tepok bulu? Berikut profilnya.
Rival Taufik Hidayat
Rony Agustinus merupakan mantan pebulu tangkis Indonesia yang bermain di sektor tunggal putra. Ia sendiri lahir pada 7 Oktober 1978 atau 44 tahun silam.
Meski namanya asing terdengar, Rony Agustinus memiliki kiprah mentereng di dunia bulu tangkis internasional sejak level junior.
Diketahui, ia pernah membela Indonesia di Kejuaraan Dunia Junior 1996 dan meraih medali perunggu di sektor tunggal putra.
Bahkan, dirinya pernah membuat kejutan dan menjadi pesaing tunggal putra legendaris Indonesia, Taufik Hidayat, saat bermain di ajang Badminton Asian Championship (BAC) 2000.
Kala itu, Rony Agustinus mampu menembus final BAC dan memaksa Taufik Hidayat bermain Rubber Game, sebelum akhirnya dirinya tumbang dengan skor 17-14, 2-15, dan 3-15.
Kejutan yang diberikan Rony Agustinus berlanjut kala dirinya menembus final Malaysia Open 2001 meski berstatus pemain non unggulan.
Di Malaysia Open 2001 itu, Rony Agustinus mampu mengalahkan juara All England, Pullela Gopichand dari India, juara dunia Park Tae-sang dari Korea Selatan, Hendrawan, dan Chen Hong dari China.
Namun di final Rony Agustinus gagal menjadi juara usai tumbang di tangan pebulu tangkis tuan rumah, Ong Ewe Hock.
Tak cukup sampai di situ, Rony Agustinus juga bermain di Asian Games 2002 serta Thomas Cup 2002, di mana ia membawa Indonesia merebut medali perak dan menjuarai Thomas Cup 2002.
Usai gantung raket, Rony Agustinus terjun ke dunia kepelatihan dan menjadi staf kepelatihan Pelatnas PBSI sejak 2008 hingga 2012.
Ia menjadi pelatih bagi sektor tunggal putra dan tunggal putri, di mana ia menukangi nama-nama seperti Simon Santoso, Sony Dwi Kuncoro, dsb.
Usai kontraknya tak diperpanjang, Rony Agustinus pun dipinang oleh Malaysia dan menjadi pelatih sejak 2013 hingga 2018.
Sesudahnya, ia berpetualang ke Vietnam dan melatih di negara tersebut sejak 2019. Ia pun kemudian pulang kampung ke Indonesia saat pandemi Covid-19 merebak di 2020 dan 2021.
Kini, Rony Agustinus akan melanjutkan petualangannya dengan menukangi Korea Selatan dan berambisi membawa sektor tunggal putranya kembali berjaya.