Bolatimes.com - Pebulu tangkis tunggal putra Denmark Viktor Axelsen memutuskan mundur dari Malaysia Masters 2022 dan Singapura Open 2022 yang segera digelar.
Ajang Malaysia Open 2022 bakal digelar mulai Selasa (5/7) hingga 10 Juli mendatang, sedangkan Singapura Open 2022 dihelat pada 12-17 Juli. Namun, Viktor Axelsen memilih absen.
Ia mengumumkan keputusan tersebut melalui unggahan yang dibagikan di akun Instagram pribadinya, Senin (4/7/2022).
"Halo semua. Pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih atas semua dukungan Anda selama pekan-pekan yang sibuk ini. Saya tentu saja sangat senang dengan hasil dari tiga turnamen terakhir ini. Luar biasa bermain di Indonesia dan Malaysia di depan banyak orang yang luar biasa," tulisnya di Insta Story.
"Terima kasih juga yang sebesar-besarnya untuk tim, keluarga, dan teman-teman saya atas dukungannya yang terus mengalir," imbuhnya.
Tunggal putra ranking 1 dunia memutuskan mundur untuk beristirahat dan melakukan pemulihan kondisi setelah mengikuti jadwal turnamen yang padat.
Selain itu, ia juga ingin menikmati keberhasilannya di tiga turnamen terakhir yakni Indonesia Open 2022, Indonesia Masters 2022 serta Malaysia Open 2022. Dengan begitu, ia berharap bisa menyusun target baru untuk turnamen selanjutnya.
"Saya ingin sekali bertanding lagi di sini di KL (Kuala Lumpur) minggu ini dan kemudian di SG (Singapura), namun ketika saya bangun pagi ini, anak saya dan saya juga berpikir bahwa sudah waktunya untuk beristirahat dan memulihkan lagi kondisi sebelum saya melangkah ke lapangan lagi," kata Viktor Axelsen.
"Saya perlu beberapa hari libur untuk beristirahat, merayakan kemenangan saya baru-baru ini bersama keluarga saya dan kemudian menyusun target baru," pungkasnya.
Sejauh ini Viktor Axelsen menjadi pebulu tangkis tak terkalahkan. Sudah ada 32 kemenangan yang diperolehnya secara beruntun untuk tahun ini.
Terakhir, dia menjuarai Malaysia Open 2022 setelah berhasil menumbangkan unggulan Jepang Kento Momota di partai puncak dalam dua set langsung 21-4, 21-7.
Atlet berusia 28 tahun itu dipuji sebagai tunggal putra paling lengkap dari segi teknik, fisik, maupun mentalitas oleh legenda bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat.