Bolatimes.com - Ganda putra Indonesia, Yeremia Rambitan dan Pramudya Kusumawardana berhasil mencapai ranking BWF tertinggi sepanjang karier. Yeremia Rambitan pun mengungkap reaksinya.
Yeremia Rambitan kini tengah menjalani pemulihan akibat cedera yang dialami saat Indonesia Open 2022. Di tengah masa penyembuhan, ia dan sang partner mendapat kabar baik.
Ranking BWF pasangan berjuluk PraYer itu melesat ke posisi 14 dunia dengan 64.197 poin sesuai hitungan BWF hingga pekan ke-25, Selasa (21/6/2022).
Merujuk laman resmi BWF, ranking Pram/Yere naik dua peringkat di banding pekan sebelumnya. Mereka kini melewati wakil Malaysia, Goh V Shem/Tan Wee Kiong dan Marcus Ellis/Chris Langeridge (Inggris).
Peningkatan ranking Pram/Yere terjadi setelah mengkuti dua turnamen bulu tangkis di Tanah Air yakni Indonesia Masters 2022 dan Indonesia Open 2022 yang berlangsung pada 7-19 Juni lalu.
Di Indonesia Masters 2022, Pram/Yere harus terhenti di 16 besar usai kalah dari kompatriotnya sendiri, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang pada akhirnya keluar sebagai juara.
Sementara di Indonesia Open 2022, Pram/Yere terhenti di perempat final menyusul cedera lutut yang dialami Yeremia ketika menghadapi wakil Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Situasi itu membuat Pram/Yere bingung dalam menyikapi peningkatan ranking BWF, lantaran pasca Indonesia Open 2022, dia harus menepi setidaknya tiga sampai enam bulan untuk menjalani terapi cedera lutut.
"Tidak tahu mau senang atau sedih," tulis Yeremia Rambitan dalam unggahan Insta Story, Rabu (22/6/2022).
Ketika mengalami cedera lutut kiri, Yeremia terlihat sangat kesakitan. Namun hebatnya, dia menolak mundur dan mampu menyelesaikan pertandingan meski tertatih-tatih sebelum kalah 21-14, 22-21, 20-22 dari Aaron/Soh.
Kepala Tim Medis PBSI, dr. Grace Joselini Corlesa, MMRS., Sp.KO dalam konferensi pers pada Sabtu (18/6/2022) menolak menjelaskan secara spesifik cedera apa yang dialami Yeremia.
Namun dia memastikan atlet berusia 22 tahun itu untuk saat ini tidak perlu sampai menjalani operasi.
"Ada beberapa hasil MRI, tetapi kalau dari sisi diagnosa kami belum bisa menceritakan diagnosa pasien apa. Kami hanya mengatakan memang Yere ada cedera lutut dan perlu dilakukan terapi lebih lanjut. Untuk diagnosanya apa itu memang jadi rahasia dari tim medis dan atlet sendiri," ucapnya.
(Suara.com/Arief Apriadi)