Bolatimes.com - Misteri siapakah calon terkuat penantang petinju asal Filipina, Manny Pacquiao, kini sudah mulai menemukan titik terang. Duel Pacquiao berikutnya rencananya akan berlangsung pada 20 Juli mendatang.
Sebelumnya ada empat nama yang menjadi opsi. Antara lain juara dunia kelas welter WBO, Terence Crawford, lalu Errol Spence Jr. (juara dunia kelas welter IBF).
Selanjutnya ada Shawn Porter (juara dunia kelas welter WBC) dan juara dunia kelas welter WBA (Super), Keith Thurman.
Baca Juga: Ditunda Lagi, Jadwal Kick Off Liga 1 2019 Mundur Sepekan
Pertarungan antara Manny Pacquiao dan Terence Crawford rasanya sangat sulit terwujud. Sebab, Crawford baru saja selesai bertarung melawan petinju Inggris, Amir Khan.
Dalam duel yang digelar di Madison Square Garden, New York, Sabtu (20/4/2019) lalu, Crawford menang TKO ronde keenam, sekaligus berhasil mempertahankan sabuk juara dunianya.
Sementara, Spence kemungkinan akan melakoni pertarungan unifikasi gelar melawan Porter pada September mendatang.
Baca Juga: Serius Menatap Derby Manchester, Skuat Setan Merah Sampai Pindah Hotel
Alhasil, pilihan terkuat penantang Manny Pacquiao kini tinggal Keith Thurman. Wacana duel Manny Pacquiao vs Keith Thurman disebut-sebut sudah tinggal sedikit lagi terlaksana.
Hal itu sebagaimana diungkapkan pengamat tinju terkemuka dunia, Mike Coppinger, melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, Rabu (24/4/2019).
"Pertarungan Manny Pacquiao dan Keith Thurman sudah mendekati kesepakatan untuk duel kelas welter yang rencananya pada 20 Juli di Las Vegas," cuitnya.
Baca Juga: Gagal Penalti, Bruno Matos Merasa Tak Pantas Main di Persija Jakarta
"Tampaknya tidak ada rintangan besar untuk menyelesaikan kesepakatan ini. Pertarungan hebat di musim panas ini," tukas Coppinger.
Keith Thurman terakhir kali naik ring pada 26 Januari 2019 lalu. Saat itu, dia berhasil mempertahankan sabuk juara dunianya atas Josesito Lopez.
Sementara, Manny Pacquiao pada Januari lalu juga sukses mempertahankan sabuk juara dunia kelas welter WBA usai menang angka mutlak (unanimous decision) atas Adrien Broner.